Presiden AS Joe Biden, Rabu (27/1) menandatangani rangkaian upaya dan kebijakan untuk mengatasi perubahan iklim. Biden menyatakan, keputusan itu akan memulihkan "integritas ilmiah dan penetapan kebijakan berdasarkan bukti-bukti" di seluruh pemerintahan Amerika Serikat.
Pemimpin baru AS itu, dalam seminggu memasuki empat tahun masa kepresidenannya, menyampaikan bahwa beberapa perintah eksekutif itu akan memungkinkan AS mencapai “sektor tenaga listrik yang bebas dari polusi karbon pada tahun 2035 dan menempatkan Amerika Serikat pada jalur yang tidak dapat diubah menuju ekonomi yang bersih karbon pada tahun 2050.”
Gedung Putih menyatakan Biden akan menandatangani memorandum terkait integritas ilmiah untuk "melindungi para ilmuwan dari campur tangan politik dan memastikan mereka dapat menuangkan pikiran, meneliti, dan berbicara dengan bebas untuk memberi informasi dan wawasan yang berharga kepada rakyat Amerika."
Selain itu, Biden mengaktifkan kembali Dewan Penasihat Presiden untuk Sains dan Teknologi, panel yang dibiarkan kosong oleh mantan Presiden Donald Trump untuk sebagian besar masa jabatannya.
Sesaat sebelum menandatangani perintah eksekutif itu, Gedung Putih menyampaikan maksud pemerintahan Biden mempertimbangkan upaya memerangi perubahan iklim sebagai "elemen penting dari kebijakan luar negeri dan keamanan nasional AS."
"Amerika Serikat akan menjalankan kepemimpinannya untuk mempromosikan peningkatan yang signifikan dalam ambisi global," kata Gedung Putih. Disebutkan juga, kebijakan perubahan iklim Biden "mempertegas bahwa pengurangan emisi global jangka pendek yang signifikan dan emisi nol global pada pertengahan abad - atau sebelumnya - diperlukan supaya dunia tidak berisiko hancur akibat bencana iklim yang berpotensi merusak dan sangat berbahaya." [mg/ka]