Presiden AS Joe Biden bertemu secara virtual, Selasa (23/2) dengan Perdana Menteri Justin Trudeau, menandai pertemuan bilateral pertama Biden dengan pemimpin asing sejak menjabat Januari lalu.
Kedua pemimpin dijadwalkan membahas China, perubahan iklim, dan masalah lainnya, menurut seorang pejabat pemerintahan Biden yang tidak mau disebutkan namanya dan berbicara kepada wartawan, dalam upaya untuk menata kembali hubungan yang memburuk selama empat tahun kepresidenan Donald Trump.
Kepada wartawan, pejabat itu menyampaikan Biden sangat ingin membahas ancaman keamanan akibat perubahan iklim, virus corona, serta juga ancaman yang ditimbulkan oleh China, Iran, Korea Utara, dan Rusia.
Dalam sebuah langkah yang "mengecewakan" Trudeau, Biden baru-baru ini memblokir proyek pipa Keystone XL senilai $8 miliar untuk memompa minyak dari Kanada ke Amerika Serikat melalui penandatanganan perintah eksekutif "Buy American" yang bertujuan untuk membelanjakan lebih banyak dana AS untuk mendukung produsen dalam negeri.
Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki menjelaskan "tidak ada perubahan yang diantisipasi" dalam posisi Biden terkait masalah pipa itu selama pertemuan tersebut.
Trudeau merencanakan untuk menunjukkan bahwa Kanada selaras dengan AS terkait COVID-19, kebijakan luar negeri, perubahan iklim, dan masalah lainnya, menurut sumber pemerintah Kanada yang juga tidak mau disebutkan namanya dan berbicara sebelum pertemuan tersebut.
Tidak jelas apakah Trudeau akan kembali mengusulkan agar Kanada dapat membeli vaksin COVID dari perusahaan farmasi Pfizer di negara bagian Michigan untuk program vaksinasi Kanada yang sedang menghadapi kesulitan.
Sejumlah pejabat menyatakan Biden dan Trudeau akan memberikan pandangan kepada media sebelum dan setelah pertemuan kedua pemimpin negara Amerika Utara itu.
Pemerintahan Biden juga menyatakan Amerika telah berbagi sebuah dokumen dengan Kanada, yang isinya merangkum kolaborasi di antara kedua negara itu mengenai berbagai masalah dan akan dirilis setelah pertemuan tersebut. [mg/jm]
