Presiden AS Joe Biden dan mantan presiden Donald Trump semakin dekat ke pertarungan ulang pemilihan presiden 2020 pada hari Selasa, karena masing-masing memenangkan hampir seluruh kontes pencalonan partai yang diselenggarakan di sekelompok negara bagian di AS.
Biden menang di 15 negara bagian yang mengadakan pemilihan pendahuluan atau kaukus Partai Demokrat, termasuk di Virginia, Texas, Minnesota dan Colorado. Ia hanya kalah dalam kaukus di teritori AS, Samoa Amerika.
Sementara itu Trump meraih 14 kemenangan, termasuk Utah, negara bagian terakhir yang mengumumkan hasilnya pada hari Rabu.
Dengan sedikit saja tentangan yang dihadapinya dalam pemilihan calon presiden dari partai Demokrat, tipikal bagi presiden petahana, Biden bersiap menghadapi pemilu November mendatang dan memperingatkan bahwa satu lagi masa jabatan bagi Trump artinya adalah masa jabatan yang didefinisikan sebagai “kekacauan, perpecahan dan kegelapan.”
“Hari ini, jutaan pemilu di seluruh negeri menyuarakan pendapat mereka – menunjukkan bahwa mereka siap melawan kembali rencana ekstrem Donald Trump untuk menyeret kita mundur,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.
Trump, berbicara kepada para pendukungnya di Florida, mengatakan, negara telah menerima “pukulan hebat” selama tiga tahun terakhir ketika ia menyalahkan cara Biden menangani perekonomian dan imigrasi.
Mantan pemimpin itu, yang kalah dalam upayanya terpilih kembali dari Biden pada tahun 2020, merayakan rangkaian kemenangannya pada hari Selasa dan menyebut pemilu November sebagai “satu-satunya hari terpenting dalam sejarah negara kita.”
“Mereka menyebut ini sebagai Super Tuesday karena ada alasannya,” kata Trump. “Ini adalah yang terbesar.”
Kemenangan Trump pada hari Selasa mencakup kontes di California, Colorado, Maine, Minnesota, North Carolina dan Texas.
Mantan duta besar AS untuk PBB Nikki Haley, lawan besar terakhir Trump dalam kontes di Partai Republik, menang di negara bagian Vermont.
Ini adalah kemenangan kedua Haley dalam kontes calon presiden partai, setelah kemenangannya dalam pemilihan pendahuluan hari Minggu di Washington.
Setelah serangkaian kekalahan pada Januari dan Februari lalu, Haley berjanji akan tetap mengikuti kontes setidaknya hingga Super Tuesday, dengan memberi alasan kepada para pendukungnya bahwa satu lagi masa jabatan presiden Trump akan merugikan bangsa. [uh/ab]
Forum