Tautan-tautan Akses

Biden Yakin Sandera Hamas akan Dibebaskan tetapi Tidak Memastikan Waktunya


Ibunda dari Mohammed Abu Amira, yang tewas terbunuh dalam serangan Israel, menangis dan tampak berusaha ditenangkan oleh anaknya saat mereka berada di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza, pada 9 November 2023. (Foto: Reuters/Doaa Rouqa)
Ibunda dari Mohammed Abu Amira, yang tewas terbunuh dalam serangan Israel, menangis dan tampak berusaha ditenangkan oleh anaknya saat mereka berada di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza, pada 9 November 2023. (Foto: Reuters/Doaa Rouqa)

Presiden Amerika Serikat Joe Biden meyakini para sandera Hamas akan dibebaskan, tetapi tidak memberikan waktu yang pasti. Pemimpin AS tersebut juga menyebutkan bahwa rumah sakit di Gaza “harus dilindungi” di tengah kemajuan militer Israel.

Sementara itu, Juru bicara Dewan Keamanan Nasional, John Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa Hamas dan anggota Jihad Islam Palestina mengoperasikan pusat komando dan kontrol dari Rumah Sakit Al Shifa, serta menggunakan terowongan di bawahnya untuk mendukung operasi militer mereka dan menyandera.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (14/11) mengatakan bahwa ia “sangat terganggu dengan situasi yang mengerikan dan hilangnya nyawa secara dramatis di beberapa rumah sakit di Gaza.”

Sementara itu Direktur Jenderal WHO mengatakan rumah sakit terbesar di Gaza tidak berfungsi lagi.

Pejabat kesehatan Palestina mengatakan 32 pasien di Rumah Sakit Al Shifa meninggal, termasuk tiga bayi, karena persediaan bahan bakar habis.

Israel mengatakan sebanyak 1.200 orang di Israel tewas selama serangan Hamas tanggal 7 Oktober, dan menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas, sebanyak 11.000 orang di Gaza, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, tewas akibat serangan yang dilancarkan Israel. [my/ns]

Forum

XS
SM
MD
LG