PRETORIA —
Bintang lari Afrika Selatan Oscar Pistorius hari Selasa (4/6) tampil di pengadilan Pretoria menjelang sidang pembunuhan atas pacarnya yang fotomodel awal tahun ini. Baik tim jaksa maupun tim pembela sepakat untuk menunda kasus yang mendapat sorotan luas ini, hingga bulan Agustus, agar dapat diselidiki lebih jauh.
Oscar Pistorius akan kembali tampil di pengadilan Pretoria pada tanggal 19 Agustus mendatang.
Tim jaksa mengatakan diperlukan waktu 11 minggu untuk melanjutkan penyelidikan atas apa yang terjadi pada 14 Februari malam itu, ketika Pistorius menembak mati pacarnya Reeva Steenkamp di rumah mewahnya di Pretoria.
Pistorius mengatakan ia keliru menyangka gadis yang sudah tiga bulan menjadi pacarnya itu, sebagai orang asing yang menyusup ke rumahnya, dan tidak bermaksud menembak Reeva Steenkamp empat kali menembus pintu kamar mandi yang terkunci. Tim jaksa mengatakan penembakan itu adalah pembunuhan berencana.
Mengenakan jas berwarna abu-abu, pelari Olimpiade itu menatap dengan sungguh-sungguh ke depan sewaktu ia berdiri selama 15 menit dalam sidang hari Selasa ini. Ia menyatukan kedua tangan sepanjang waktu.
Baik tim jaksa maupun tim pembela sepakat menunda sidang tersebut, tetapi hakim Daniel Thulare menggunakan waktu untuk menyampaikan pendapat tentang liputan media atas kasus itu. Ia memperingatkan beberapa liputan media dapat “semakin menghebohkan” kasus yang sudah mendapat sorotan luas ini. Peringatan ini dilontarkan karena terjadi pembocoran foto-foto tempat kejahatan baru-baru ini.
Juru bicara pihak penuntut Medupe Simasiku mengatakan ia yakin tim penyelidik akan mencapai tenggat bulan Agustus nanti, tetapi ia memberi beberapa rincian atas apa yang mungkin terjadi dalam persidangan.
“Saya tidak dapat merinci apa yang sebenarnya terjadi dalam kasus itu, tetapi saya dapat mengatakan pada anda bahwa kami berharap ketika penyelidikan selesai, kami bisa menyampaikan dakwaan atas kasus itu,” ujar Simasiku.
Kasus itu telah menghenyakkan Afrika Selatan, di mana Pistorius dipuja sebagai seorang pahlawan setelah menjadi orang pertama yang diamputasi kedua kaki dan mampu bersaing di Olimpiade 2012. Sejak ditangkap bulan Februari lalu, kasus pelari itu telah diwarnai drama.
Belum pernah ada kasus di pengadilan Afrika Selatan yang begitu menarik perhatian internasional dalam puluhan tahun ini. Selasa pagi, ratusan wartawan telah menunggu di luar pengadilan ketika lebih dari 90 wartawan yang terakreditasi berupaya masuk ke dalam ruang sidang.
Tetapi Simasiku mengatakan para pejabat tetap memperlakukan kasus itu seperti kasus-kasus lainnya.
Ia menambahkan, “Saya tidak menyebut ini kasus spesial. Kita memiliki banyak kasus yang hampir serupa dengan kasus ini. Saya yakin kami akan memperlakukan kasus ini seperti kasus-kasus lainnya, dan seperti yang sudah saya katakan – setiap kasus memiliki daya tarik tersendiri dan kita harus mengatasinya. Kasus ini akan disikapi secara adil seperti kasus-kasus yang kami tangani sebelumnya”.
Pistorius masih berstatus bebas dengan jaminan. Kehadirannya di sidang berikutnya tampaknya akan bertepatan dengan hari ulang tahun Reeva Steenkamp pada musim gugur nanti. Seandainya masih hidup, Reeva akan berumur 30 tahun (VOA/Anita Powell).
Oscar Pistorius akan kembali tampil di pengadilan Pretoria pada tanggal 19 Agustus mendatang.
Tim jaksa mengatakan diperlukan waktu 11 minggu untuk melanjutkan penyelidikan atas apa yang terjadi pada 14 Februari malam itu, ketika Pistorius menembak mati pacarnya Reeva Steenkamp di rumah mewahnya di Pretoria.
Pistorius mengatakan ia keliru menyangka gadis yang sudah tiga bulan menjadi pacarnya itu, sebagai orang asing yang menyusup ke rumahnya, dan tidak bermaksud menembak Reeva Steenkamp empat kali menembus pintu kamar mandi yang terkunci. Tim jaksa mengatakan penembakan itu adalah pembunuhan berencana.
Mengenakan jas berwarna abu-abu, pelari Olimpiade itu menatap dengan sungguh-sungguh ke depan sewaktu ia berdiri selama 15 menit dalam sidang hari Selasa ini. Ia menyatukan kedua tangan sepanjang waktu.
Baik tim jaksa maupun tim pembela sepakat menunda sidang tersebut, tetapi hakim Daniel Thulare menggunakan waktu untuk menyampaikan pendapat tentang liputan media atas kasus itu. Ia memperingatkan beberapa liputan media dapat “semakin menghebohkan” kasus yang sudah mendapat sorotan luas ini. Peringatan ini dilontarkan karena terjadi pembocoran foto-foto tempat kejahatan baru-baru ini.
Juru bicara pihak penuntut Medupe Simasiku mengatakan ia yakin tim penyelidik akan mencapai tenggat bulan Agustus nanti, tetapi ia memberi beberapa rincian atas apa yang mungkin terjadi dalam persidangan.
“Saya tidak dapat merinci apa yang sebenarnya terjadi dalam kasus itu, tetapi saya dapat mengatakan pada anda bahwa kami berharap ketika penyelidikan selesai, kami bisa menyampaikan dakwaan atas kasus itu,” ujar Simasiku.
Kasus itu telah menghenyakkan Afrika Selatan, di mana Pistorius dipuja sebagai seorang pahlawan setelah menjadi orang pertama yang diamputasi kedua kaki dan mampu bersaing di Olimpiade 2012. Sejak ditangkap bulan Februari lalu, kasus pelari itu telah diwarnai drama.
Belum pernah ada kasus di pengadilan Afrika Selatan yang begitu menarik perhatian internasional dalam puluhan tahun ini. Selasa pagi, ratusan wartawan telah menunggu di luar pengadilan ketika lebih dari 90 wartawan yang terakreditasi berupaya masuk ke dalam ruang sidang.
Tetapi Simasiku mengatakan para pejabat tetap memperlakukan kasus itu seperti kasus-kasus lainnya.
Ia menambahkan, “Saya tidak menyebut ini kasus spesial. Kita memiliki banyak kasus yang hampir serupa dengan kasus ini. Saya yakin kami akan memperlakukan kasus ini seperti kasus-kasus lainnya, dan seperti yang sudah saya katakan – setiap kasus memiliki daya tarik tersendiri dan kita harus mengatasinya. Kasus ini akan disikapi secara adil seperti kasus-kasus yang kami tangani sebelumnya”.
Pistorius masih berstatus bebas dengan jaminan. Kehadirannya di sidang berikutnya tampaknya akan bertepatan dengan hari ulang tahun Reeva Steenkamp pada musim gugur nanti. Seandainya masih hidup, Reeva akan berumur 30 tahun (VOA/Anita Powell).