Biro Sensus Amerika Serikat mengubah cara menghitung jumlah imigran dalam estimasi tahunannya dengan kini menyertakan orang-orang yang memasuki AS karena alasan kemanusiaan dan seringkali bersifat sementara.
Perubahan itu dilakukan dalam upaya untuk lebih mencerminkan pergeseran populasi pada dekade ini, kata sejumlah pejabat pada Senin (16/12). Perkiraan jumlah populasi, termasuk imigrasi, yang akan dirilis pada hari Kamis (19/12) menunjukkan bagaimana populasi Amerika Serikat dan 50 negara bagiannya berubah pada tahun ini. Meski demikian, pendekatan baru untuk menghitung jumlah imigran hanya akan tercermin pada data di tingkat nasional.
Persentase penduduk AS yang lahir di luar negeri naik ke level tertingginya dalam lebih dari satu abad pada tahun 2023. Angka tersebut bahkan bisa lebih tinggi dengan metodologi yang baru. Pada Senin, para pejabat Biro Sensus tidak bersedia memberi tahu seberapa besar angka imigrasi dalam laporan yang akan dirilis pada Kamis akibat perubahan tersebut.
Pendataan jumlah imigran baru merupakan bagian paling sulit dalam membuat estimasi populasi tahunan AS. Meski perubahan metodologi yang baru diumumkan tidak ada sangkut-pautnya, waktu pelaksanaannya bertepatan dengan satu bulan menjelang kembalinya Presiden-terpilih AS Donald Trump ke Gedung Putih. Trump telah berjanji akan melakukan deportasi massal terhadap orang-orang yang tinggal di AS secara ilegal.
“Kami merasa yakin bahwa ini adalah pendekatan yang baik untuk membuat estimasi kami lebih mutakhir dan mencerminkan tren terkini yang kami amati,” kata Eric Jensen, ilmuwan peneliti senior di Biro Sensus.
Data tahunan Biro Sensus tentang berapa banyak migran yang memasuki AS pada tahun 2020-an jauh lebih rendah daripada angka yang dikutip oleh lembaga federal lainnya, termasuk Kantor Anggaran Kongres. Biro Sensus memperkirakan 1,1 juta imigran memasuki AS pada tahun 2023, sementara perkiraan Kantor Anggaran Kongres mencapai 3,3 juta orang.
Kelompok orang yang kali ini disertakan dalam estimasi migrasi internasional adalah mereka yang memasuki AS melalui pembebasan bersyarat kemanusiaan, yang telah diberikan selama tujuh dekade terakhir oleh pemerintahan Partai Republik maupun Demokrat kepada mereka yang tidak dapat menggunakan jalur imigrasi standar karena tekanan waktu atau hubungan buruk pemerintah negara asal mereka dengan AS.
Migration Policy Institute, organisasi penelitian yang bermarkas di Washington, mengatakan pada pekan lalu bahwa lebih dari 5,8 juta orang diterima masuk melalui berbagai kebijakan kemanusiaan dari tahun 2021 hingga 2024.
Sementara itu, Trump tampak teguh akan menghapus pembebasan bersyarat kemanusiaan, dengan mengatakan dalam kampanyenya bahwa ia akan mengakhiri “penyalahgunaan pembebasan bersyarat yang keterlaluan.” Estimasi populasi tahunan yang dirilis Biro Sensus setiap tahun dihitung dari angka kelahiran, kematian, migrasi ke Amerika Serikat dan migrasi antarnegara bagian di AS.
Estimasi populasi menyediakan angka jumlah populasi resmi setiap tahun di antara sensus satu dekade sekali untuk seluruh AS, 50 negara bagian dan wilayah metropolitan. Angka-angka itu digunakan untuk mendistribusikan triliunan dolar anggaran federal. [rd/ka]
Forum