Sapi sangat bermanfaat bagi manusia karena menjadi sumber protein penting. Namun, sudah menjadi pengetahuan umum bahwa hewan ini merupakan ancaman bagi bumi, mengingat sapi adalah penghasil utama gas yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.
Setengah dari emisi metana di Inggris, contohnya, diperkirakan berasal dari sapi. Sebuah perhitungan menunjukkan, sekitar 14 persen gas rumah kaca dunia termasuk metana, berasal dari peternakan.
Tapi kini ada harapan baru. Daffodil (sejenis bunga bakung), diperkirakan bisa membantu mengatasi masalah ini.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa ekstrak dari tanaman itu dapat ditambahkan ke pakan ternak untuk secara signifikan mengurangi jumlah metana yang diproduksi sapi.
Di ladangnya di Wales, Kevin Stephens memelihara sapi dan menanam daffodil. Ia adalah bagian dari tim yang mengembangkan ide tersebut.
"Ada beberapa negara yang saat ini mencoba memenuhi target emisi nol bersih dengan mengenakan pajak kepada para peternak atau menetapkan kuota pada jumlah ternak yang dapat Anda miliki karena produk sampingan metana ini. Ini memberi kami kesempatan yang sangat nyata untuk benar-benar mengubah peraturan itu,” jelasnya.
Dalam percobaan laboratorium, para ilmuwan dari Scotland's Rural College menemukan bahwa ekstrak daffodil mengurangi produksi metana dalam perut sapi artifisial hingga 96 persen.
Kini mereka sedang melangsungkan uji coba selama empat tahun untuk menguji pakan ternak yang mengandung ekstrak daffodil pada sapi-sapi di peternakan.
Jamie Newbold adalah seorang dosen di perguruan tinggi itu yang terlibat dalam "The Dancing with Daffodil", proyek pakan ternak tersebut.
"Ini sangat penting karena kita perlu mengurangi produksi gas rumah kaca dari peternakan sebagai bagian dari solusi untuk mengurangi masalah pemanasan global," komentarnya.
Para ilmuwan berharap ekstrak daffodil dapat mengurangi emisi metana hingga 30 persen, sebuah langkah maju yang besar dalam perang melawan perubahan iklim. [ab/uh]
Forum