Meski kebohongan itu tindakan terpuji, memidanakan orang yang berbohong dan menebarkan kebohongan di media massa atau media sosial sulit untuk dipidanakan. Di era polarisasi politik yang tejam seperti sekarang, banyak kebohongan, hoaks dan berita palsu yang membuat warga Amerika bingung untuk memisahkan mana yang benar dan mana yang bohong, mana yang palsu dan mana yang asli. Karena itulah muncul upaya untuk menghadapi persoalan berita bohong dan palsu ini dengan menciptakan aplikasi ataupun pendidikan di sekolah-sekolah.
Ikuti laporan reporter VOA dari Washington DC, Rendy Wicaksana dan Valdya Baraputri.
CG 1: Rendy Wicaksana & Valdya Baraputri, VOA
CG 2:
CG 3:
CG 5: Rendy Wicaksana & Valdya Baraputri, VOA