Perusahaan-perusahaan Amerika terus melakukan bisnis di Kuba, bahkan saat Amerika Serikat memilih menentang resolusi PBB yangmengecam embargo ekonomi yang diberlakukan Amerika terhadap negara Karibia itu.
Pemungutan suara Amerika di PBB pada Rabu (1/11) yang merupakan kebalikan dari sikap pemerintahan Obama tahun lalu yang abstain, mencerminkan memburuknya hubungan Amerika-Kuba.
Meskipun Amerika menentang resolusi itu, perusahaan Amerika Coabana Trading telah menandatangani kontrak dengan pemerintah Kuba untuk memproduksi dan memasok arang selama satu tahun.
Sementara itu, Rimco, distributor Caterpillar di Puerto Rico menyewa sebuah stan di Pameran Dagang tahunan ke-35 di Havana dengan harapan hubungan kedua negara akan meningkat.
Wakil Presiden Rimco, Caroline McConney, mengatakan telah memilih kawasan bisnis baru di sebelah barat Ibu Kota Kuba, Havana sebagai kantor pusatnya di negara ini.
Pameran dagang Havana tahun ini diikuti oleh 3.700 perusahaan dari 70 negara. [my]