Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken telah menyelesaikan kunjungannya selama dua hari ke Israel dan wilayah Tepi Barat, tanpa menawarkan usulan baru kecuali pengulangan seruan agar Israel dan Palestina meredakan ketegangan di tengah lonjakan tindak kekerasan yang memprihatinkan.
Dalam keterangan pers di Yerusalem sebelum kembali ke AS, Blinken mengatakan bahwa para pemimpin dari kedua sisi telah menyampaikan keprihatinan mereka terkait tindak kekerasan baru-baru ini.
Ia mengatakan, ia telah memerintahkan dua pembantu utamanya – Barbara Leaf, diplomat tertinggi untuk Timur Tengah, dan Hady Amr, utusan AS untuk Palestina – untuk tetap berada di wilayah tersebut untuk bekerja sama dengan mereka guna meredakan ketegangan.
Blinken juga mengatakan bahwa AS akan menentang “apa pun” yang merusak visi solusi dua negara, termasuk pembangunan permukiman baru, pengesahan pos-pos permukiman, penghancuran rumah-rumah warga Palestina dan hasutan untuk melakukan kekerasan.
Sebelumnya, Blinken bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, di mana ia menegaskan dukungan Washington akan solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Ia juga memperingatkan bahwa warga Palestina menghadapi apa yang ia sebut “cakrawala harapan yang kian menyusut” akan masa depan mereka.
“Juga penting untuk terus berusaha keras, bukan hanya untuk mengurangi tindak kekerasan, tetapi juga memastikan, bahwa pada akhirnya bangsa Israel dan Palestina sama-sama menikmati hak yang sama, kesempatan yang sama. Apa yang kita saksikan saat ini bagi bangsa Palestina adalah cakrawala harapan yang kian menyusut, bukannya membesar. Dan saya percaya hal itu juga harus berubah.”
Pemimpin Otoritas Palestina mengatakan bahwa ia berkomitmen untuk bekerja sama dengan Washington dan komunitas internasional untuk memulihkan dialog dalam upaya untuk mengakhiri apa yang ia sebut sebagai pendudukan Israel di tanah negara Palestina, yang didasarkan pada perbatasan tahun 1967, di mana Yerusalem Timur merupakan ibu kota Palestina.
Unjuk rasa berlangsung di Ramallah dan Gaza terkait kunjungan Blinken.
Blinken melintas ke Tepi Barat setelah menggelar pertemuan dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant di hari yang sama, dan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sehari sebelumnya.
Langkah penyeimbangan yang dilakukan Menlu AS itu dilakukan pada bulan paling berdarah antara Israel dan Palestina sejak 2015, yang mencakup 35 warga Palestina yang tewas terbunuh dalam bentrokan dengan pasukan Israel, serta penembakan yang dilakukan oleh seorang warga Palestina di luar sebuah sinagoge pekan lalu.
Otoritas Palestina pada pekan lalu juga menangguhkan kerja sama keamanan dengan Israel, sebagai tanggapan atas serangan pasukan Israel yang disebut sebagai yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Blinken menyerukan ketenangan dari kedua belah pihak. [rd/lt]
Forum