Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berjanji melanjutkan komitmen AS pada keamanan Israel dan solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina pada hari Senin (5/6). Meski demikian, ia memperingatkan bahwa perluasan permukiman warga Yahudi akan menjadi penghalang perdamaian.
Dalam pidato di hadapan kelompok lobi pro-Israel AIPAC, Blinken juga memperingatkan bahwa langkah-langkah yang mengarah pada pencaplokan wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel atau tindakan yang mengganggu status quo tempat-tempat suci akan merusak prospek solusi dua negara. Ia tidak menyebut tempat suci mana yang ia maksud.
“Perluasan permukiman jelas menjadi hambatan tercapainya perdamaian yang kita upayakan,” kata Blinken di hadapan hadirin yang menanggapinya dengan diam.
“Demikian pula, setiap langkah yang mengarah pada aneksasi Tepi Barat, secara de facto maupun de jure, gangguan terhadap status quo tempat-tempat suci, berlanjutnya aksi penghancuran rumah dan penggusuran keluarga-keluarga yang telah tinggal di rumah-rumah itu selama bergenerasi merusak prospek solusi dua negara. Itu semua juga merusak martabat dasar yang menjadi hak semua orang sehari-hari,” tambahnya.
Diplomat tertinggi AS itu disambut tepuk tangan meriah ketika ia menjabarkan komitmen AS pada Israel dan bahwa segalanya mungkin dilakukan untuk mencegah musuh utama Israel, Iran, mendapatkan senjata nuklir.
Washington akan terus membantu Israel berintegrasi ke kawasan demi meningkatkan keamanan, kestabilan dan kemakmuran Timur Tengah, kata Blinken.
Ia menekankan pentingnya normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel.
“Amerika Serikat memiliki kepentingan nasional yang nyata dalam mendukung normalisasi hubungan Israel dengan Arab Saudi,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Blinken juga menyinggung RUU reformasi peradilan Israel yang diperdebatkan dan memicu gelombang unjuk rasa besar-besaran di Israel selama beberapa bulan terakhir. Presiden AS Joe Biden secara terbuka menentang RUU yang akan memberi pemerintah Israel kekuasan yang lebih besar dalam penunjukkan hakim yang akan duduk di mahkamah agung negara itu.
“Kami akan terus menunjukkan dukungan kami bagi prinsip-prinsip utama demokrasi, termasuk pemisahan kekuasaan, prinsip checks and balances, dan penegakan keadilan yang setara bagi seluruh rakyat Israel,” tandasnya. [rd/jm]
Forum