Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT), Saud Usman tidak mengukuhkan atau menyangkal telah menerima laporan akan terjadinya serangan ISIS di Indonesia.
“Kami belum tahu persis apa rencana serangan itu dan karenanya masih berupaya mendapatkan informasi apakah laporan tentang akan terjadinya serangan ISIS itu benar atau tidak”, ujar Saud Usman kepada kantor berita Associated Press.
“Tetapi ada tidaknya ancaman ISIS, kami selalu siap mengantisipasi segala bentuk serangan teror,” tambahnya.
Kelompok aktivis peretas yang bernama “Anonymous” Sabtu malam (21/11) mengungkap rencana serangan ISIS di beberapa negara, termasuk Indonesia. International Business Times yang memberitakan laporan itu pertama kali mengatakan “Anonymous” OpParisIntel sudah menemukan detail informasi terkait serangan ISIS di beberapa negara itu setelah serangan berdarah di Paris 13 November lalu.
Lokasi-lokasi yang menurut “Anonymous” diincar ISIS adalah beberapa lokasi di Paris, acara pertandingan gulat “WWE Survivor Series” di Atlanta, Amerika, acara “Five Finger Death Punch” di Milan, Italia, University Pastoral Day di Lebanon, acara “One Day One Juz” di Masjid Al Jihad Karawang, Indonesia dan perayaan Kristus Sang Raja oleh gereja-gereja Katolik di seluruh dunia.
“One Day One Juz” adalah komunitas online yang mendorong pengikutnya untuk membaca Al Qur’an setidaknya satu bab setiap hari.
Ketua penyelenggara acara itu Ricky Adrinaldi mengatakan kepada wartawan di Jakarta, ia terkejut dengan kabar kemungkinan terjadinya serangan ISIS, tetapi langsung berkoordinasi dengan aparat, yang kemudian menempatkan puluhan polisi berpakaian sipil di lokasi acara.
Hingga laporan ini diturunkan acara “One Day One Juz” yang dilangsungkan di Karawang, Jawa Barat berjalan aman tanpa gangguan apapun, demikian pula acara pertandingan gulat WWE di Atlanta, Amerika. Meskipun demikian FBI menganggap serius laporan itu dan bekerjasama erat dengan pihak penyelenggara mengamankan jalannya acara. [em]
