Boeing Co, Minggu (20/10), mengatakan pihaknya menyesalkan dan memahami keprihatinan yang timbul pasca tersebarnya pesan-pesan singkat internal dari seorang mantan pilot uji coba Boeing. Pesan itu menyebut tentang piranti lunak yang tidak normal, dua tahun sebelum dua kecelakaan jet 737 MAX yang mematikan di Indonesia dan Ethiopia.
Produsen pesawat terbesar di dunia itu juga mengatakan sedang menyelidiki "situasi dari pertukaran pesan singkat" itu dan menyesalkan dampak dari tersebarnya pesan-pesan yang diserahkan kepada Administrasi Penerbangan Federal AS atau FAA.
FAA, Jumat (18/10), memerintahkan CEO Boeing Dennis Muilenburg untuk "segera" memberi penjelasan terkait terlambatnya penyerahan dokumen "mengkhawatirkan" itu, yang sudah diketahui Boeing beberapa bulan lalu.
Reuters melaporkan, Jumat (18/10), Boeing menyerahkan pesan-pesan singkat dari November 2016 antara dua karyawan yang mengisyaratkan bahwa perusahaan pesawat itu mungkin telah memberikan informasi yang keliru kepada FAA mengenai sistem keselamatan penting pada 737 MAX.
"Kami memahami sepenuhnya sorotan yang diberikan pada masalah ini, dan kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan pihak penyidik dan Kongres AS sementara mereka melanjutkan penyelidikan," kata Boeing dalam pernyataan Minggu (20/10).
Kecelakaan pesawat Boeing 737 MAX di Indonesia dan Ethiopia menewaskan 346 orang. [vm/pp]