ABUJA, NIGERIA —
Aktivis Nigeria mengatakan penculikan lebih dari 300 siswi sekolah di Nigeria utara sebulan lalu adalah insiden yang berulang. Menurut mereka, penculikan perempuan dan anak perempuan di Nigeria adalah masalah yang jauh lebih besar, dan penculik hampir tidak pernah dihukum.
Protes ratusan orang di ibukota Nigeria hari Selasa (14/5) memanas setelah Gubernur Borno Kashim Shettima berbicara. Sebulan setelah anak-anak perempuan itu diculik dari Borno, militan Muslim yang dikenal sebagai Boko Haram masih menyekap lebih dari 250 di tempat persembunyian dalam hutan.
Shettima menjelaskan antara lain mengapa siswi-siswi itu masih hilang.
"Dalam operasi pemberontakan seperti yang kita alami, teroris mengobarkan perang. Mereka mengenal medan dengan baik. Merekalah yang menetapkan agenda dengan begitu mulus sehingga mereka cenderung memegang kendali," ungkapnya.
Menurut Shettima, bukan pertama kali Boko Haram berusaha menculik sekelompok besar anak dari sekolah. Namun, penculikan siswi-siswi itu dari kota Chibok bulan lalu, adalah pertama kali mereka berhasil melakukannya.
Penduduk Borno mengatakan Boko Haram telah lama menculik perempuan dan anak perempuan dan memaksa mereka menjadi apa yang disebut istri.
Kelompok itu mengatakan hendak menerapkan hukum Islam dengan tegas di Nigeria, tetapi beberapa analis mengatakan operasi kelompok itu tampaknya lebih diarahkan ke kehancuran yang tidak perlu daripada memaksakan ideologi.
Di luar kantor gubernur, beberapa aktivis mengatakan, penculikan itu adalah bagian dari masalah yang lebih besar di Nigeria, di mana penculikan perempuan dan anak perempuan terjadi umumnya tanpa mendapat ganjaran hukum.
Aktris Dorothy Njemanze lolos penculikan di Abuja dua tahun lalu, setelah ia dipukuli dan dianiaya.
"Kini kita di sini berbicara tentang serentetan lain penculikan karena rentetan lain penculikan dibiarkan. Penculik didorong oleh diamnya pemerintah dan kita kembali mengalami dimensi lain penculikan. Jujur saja, saya sedih," ujar Dorothy.
Boko Haram merilis video minggu ini yang menunjukkan lebih dari 100 anak perempuan yang diculik mengenakan jilbab.
Laki-laki yang mengaku memimpin Boko Haram, Abubakar Shekau, dalam gambar terpisah dalam video itu, mengatakan ia memasukkan anak-anak perempuan itu ke Islam dan bersedia menukar mereka dengan pembebasan sebagian anggotanya yang dipenjara.
Protes ratusan orang di ibukota Nigeria hari Selasa (14/5) memanas setelah Gubernur Borno Kashim Shettima berbicara. Sebulan setelah anak-anak perempuan itu diculik dari Borno, militan Muslim yang dikenal sebagai Boko Haram masih menyekap lebih dari 250 di tempat persembunyian dalam hutan.
Shettima menjelaskan antara lain mengapa siswi-siswi itu masih hilang.
"Dalam operasi pemberontakan seperti yang kita alami, teroris mengobarkan perang. Mereka mengenal medan dengan baik. Merekalah yang menetapkan agenda dengan begitu mulus sehingga mereka cenderung memegang kendali," ungkapnya.
Menurut Shettima, bukan pertama kali Boko Haram berusaha menculik sekelompok besar anak dari sekolah. Namun, penculikan siswi-siswi itu dari kota Chibok bulan lalu, adalah pertama kali mereka berhasil melakukannya.
Penduduk Borno mengatakan Boko Haram telah lama menculik perempuan dan anak perempuan dan memaksa mereka menjadi apa yang disebut istri.
Kelompok itu mengatakan hendak menerapkan hukum Islam dengan tegas di Nigeria, tetapi beberapa analis mengatakan operasi kelompok itu tampaknya lebih diarahkan ke kehancuran yang tidak perlu daripada memaksakan ideologi.
Di luar kantor gubernur, beberapa aktivis mengatakan, penculikan itu adalah bagian dari masalah yang lebih besar di Nigeria, di mana penculikan perempuan dan anak perempuan terjadi umumnya tanpa mendapat ganjaran hukum.
Aktris Dorothy Njemanze lolos penculikan di Abuja dua tahun lalu, setelah ia dipukuli dan dianiaya.
"Kini kita di sini berbicara tentang serentetan lain penculikan karena rentetan lain penculikan dibiarkan. Penculik didorong oleh diamnya pemerintah dan kita kembali mengalami dimensi lain penculikan. Jujur saja, saya sedih," ujar Dorothy.
Boko Haram merilis video minggu ini yang menunjukkan lebih dari 100 anak perempuan yang diculik mengenakan jilbab.
Laki-laki yang mengaku memimpin Boko Haram, Abubakar Shekau, dalam gambar terpisah dalam video itu, mengatakan ia memasukkan anak-anak perempuan itu ke Islam dan bersedia menukar mereka dengan pembebasan sebagian anggotanya yang dipenjara.