Sedikitnya 30 orang, termasuk tiga anak-anak, terluka ketika sebuah rudal Rusia menghantam gedung tempat tinggal di Kharkiv, di bagian timur laut Ukraina, pada Minggu (15/9).
“Operasi penyelamatan di Kharkiv berlanjut. Serangan udara Rusia, bangunan hunian biasa, bangunan bertingkat banyak, rusak. Ada kebakaran dan puing-puing antara lantai 9 dan 12,” kata Presiden Volodymyr Zelenskyy dalam pernyataan yang dikirim melalui aplikasi perpesanan Telegram.
Liudmyla Stepanova, warga setempat mengatakan, “Semuanya hancur. Saya berlari dari kamar ke kamar, dari sisi yang dihantam. Tak ada kaca, tak ada kerangka, tak ada apa pun yang tersisa. Saya tinggal di lantai 9.”
Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, berlokasi di dekat perbatasan dengan Rusia dan terus menerus diserang oleh bom, rudal dan drone Rusia.
“Dan dunia harus membantu membela Ukraina dari pesawat militer Rusia, dari puluhan peluru kendali yang merenggut nyawa orang-orang Ukraina setiap hari. Teror ini dapat dihentikan,” kata Zelenskyy.
Kyiv mengatakan perlu mendapat izin untuk menggunakan senjata pasokan Barat yang lebih kuat untuk menimbulkan kerusakan yang lebih besar di dalam Rusia dan melumpuhkan kemampuan Moskow untuk menyerang.
Rusia membantah menargetkan warga sipil dengan sengaja meskipun telah menewaskan ribuan warga tersebut sejak menginvasi Ukraina pada 2022. [uh/ab]
Forum