Badan Pemenangan Nasional BPN Prabowo-Sandi menyangkal menggunakan konsultan asing untuk mengatur strategi memenangkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua itu. Hal ini disampaikan Direktur Luar Negeri dan Koordinator Media Asing Irawan Ronodipuro kepada VOA melalui telepon, di sela-sela debat pertama di Bidakara, Jakarta, Kamis malam (17/1).
“Posisi saya di BPN adalah direktur luar negeri dan koordinator media asing. Di Partai Gerindra, saya ini ketua hubungan luar negeri. Dalam kapasitas itu, pada acara “Indonesia Menang” di JCC hari Senin (14/1) saya mengundang beberapa wakil kedutaan besar, yaitu Singapura, Malaysia, Jepang, Vietnam, Uni Eropa, Belanda, Swedia, China, Rusia dan Amerika,” ujar Irawan, yang mengundang “untuk mengajak para wakil negara sahabat melihat langsung dan mengetahui pemimpin seperti apakah Prabowo kelak.''
Menurutnya yang datang adalah wakil duta besar, konselor dan atase politik.
“China bahkan mengirim dua wakil,” ujar Irawan, “tetapi wakil dari Amerika tidak dapat hadir karena sedang government shutdown.” Ia menegaskan bahwa “mereka bukan konsultan.”
Sebelumnya beredar luas kabar bahwa BPN Prabowo-Sandi menggunakan beberapa konsultan asing untuk mengatur strategi pemenangan mereka. Rob Allyn dan Ariel Israilov adalah beberapa nama yang disebut-sebut.
Penulis dan produser film Rob Allyn sudah pernah disebut sebagai konsultan politik Prabowo Subianto ketika mantan jendral itu bertarung dalam pemilihan presiden tahun 2014, namun ia menyangkalnya. Sementara Ariel Israilov adalah salah seorang pengusaha Rusia yang ikut serta dalam pertemuan dengan delegasi DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua DPR Fadli Zon ketika melawat ke Moskow bulan Juli 2015.
Irawan Ronodipuro mengatakan tuduhan bahwa BPN Prabowo-Sandi menggunakan konsultan asing “mungkin merupakan hasil ketika orang melihat beberapa orang Barat datang di acara pidato Prabowo di JCC hari Senin (14/1) lalu. Padahal kami bangga mencatat bahwa delegasi beberapa duta besar mewakili Uni Eropa, Australia, Rusia, Singapura, China dan negara-negara lain yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia lah yang hadir pada pidato penting itu.”
Irawan juga menyebut dua wakil Rusia yang hadir yaitu Veronika Novoseltseva dan Artem Turkin.
Hal senada diperkuat oleh Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari yang mencuit di Twitter.
Yang pasti ujar Irawan, para wakil negara sahabat yang datang dan menyaksikan langsung pidato Prabowo Subianto “Indonesia Menang” itu sangat terkesan, meski tidak merincinya lebih lanjut. Juga tidak dijelaskan apakah mereka ikut diundang kembali dalam debat pertama capres-cawapres Kamis (17/1) malam. (em)