Bradley Cooper, yang mendapatkan nominasi Oscar berkat penampilannya sebagai penembak jitu yang mematikan dalam film arahan Clint Eastwood, American Sniper, berkata pada hari Senin (2/2) kalau ia tidak mengira bahwa film yang diangkat dari kisah nyata tersebut menjadi percakapan politis yang sengit.
“Kita tidak tahu apakah orang-orang akan menonton film yang kita buat, jadi tidak terbersit di pikiran saya apakah film tersebut akan menimbulkan reaksi tertentu," kata Cooper kepada para wartawan di acara makan siang bersama para penerima nominasi Academy Awards.
“American Sniper,” yang merajai box office di AS dan meraup keuntungan senilai $250 juta, bercerita tentang kehidupan seorang almarhum penembak jitu Navy SEAL AS, Chris Kyle, yang menembak mati 160 orang di Irak dan dianggap sebagai rekor dalam sejarah militer AS. Film tersebut mendapatkan enam nominasi Oscar termasuk kategori film terbaik.
Film tersebut memancing debat seru antara publik AS dimana beberapa tokoh liberal dan konservatif memperdebatkan penggambaran tentang perang, prajurit perang dan interpretasi Eastwood tentang sejarah menjelang invasi Irak pada tahun 2003.
Komite Anti-Diskriminasi Arab-Amerika mengatakan anggotanya menjadi sasaran "ancaman kekerasan" yang disebabkan oleh penggambaran Muslim di film tersebut.
Eastwood yang pernah memenangkan Oscar, dan juga pendukung setia veteran, mengatakan “American Sniper” tidak ada hubungannya dengan partai politik apapun.
Cooper, yang juga produser film tersebut, mengatakan ia ingin sorotan diberikan kepada para anggota militer.
“Diskusi apapun yang menyorot nasib para prajurit dan pria serta perempuan yang tergabung dalam angkatan bersenjata, seperti apapun diskusinya, adalah luar biasa," kata Cooper tentang film tersebut.
Cooper pernah menerima nominasi Oscar pada tahun 2013 untuk aktingnya dalam film “Silver Linings Playbook” dan pada tahun 2014 untuk film “American Hustle.”