Banyak warga Brazil merasa lega setelah badan sepakbola internasional minggu ini menyetujui penundaan batas waktu selesainya konstruksi stadion di Curitiba.
Bulan lalu, Asosiasi Federasi Sepakbola Internasional FIFA mengancam untuk menyingkirkan Curitiba dari Piala Dunia 2014 karena gagal memenuhi serangkaian tenggat waktu kontruksi.
Stadion itu akan masuk tahap penyelesaian pada pertengahan Mei, sebulan sebelum dimulainya turnamen sepakbola terpenting di dunia.
Hampir 1.400 orang bekerja sepanjang hari untuk menyelesaikan stadion ini tepat pada waktunya. Teknisi listrik Francisco Santos mengatakan ultimatum FIFA menyadarkan pihak penyelenggara Brazil.
"Mereka terbuka matanya dan mempekerjakan cukup orang. Sekarang pekerjaan ini akan berhasil,” ujarnya.
Federasi sepakbola yang berbasis di Jenewa memutuskan Selasa lalu bahwa Curitiba sanggup menyelesaikan secara tepat waktu pembangunan sarana yang diperlukan guna menjadi tuan rumah turnamen ini. Pengacara Nelsson Gomez mengatakan keputusan ini menyelamatkan citra nasional Brazil.
Wakil Menteri Olahraga Brazil, Luis Fernandes, lebih prihatin dengan kerugian yang diderita apabila Curitiba kehilangan statusnya sebagai salah satu tempat penyelengaraan Piala Dunia.
"Ini adalah sebuah kemenangan, dalam tanda kutip. Kemenangan karena kami berhasil mengubah situasi yang mengarah pada penghapusan Curitiba sebagai tempat penyelenggaraan. Dan sangat penting bahwa Piala Dunia tetap diselenggarakan di 12 kota Brazil. Karena selain kegembiraan menyaksikan kompetisi, hal ini juga akan menciptakan potensi pembangunan dan ekonomi ke 12 pusat kawasan itu. Sehingga dari aspek ini, ya, ini adalah sebuah kemenangan,” ujarnya.
Banyak warga Brazil tidak senang dengan biaya miliaran dolar yang dibelanjakan negara untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia dan Pertandingan Olimpiade dua tahun setelah itu.
Namun mantan pemain sepakbola Ronaldo, anggota komite penyelenggara Piala Dunia, mengatakan manfaatnya cukup besar untuk Brasil.
"Adalah tugas kami untuk menunjukkan kepada minoritas kecil yang menentang Piala Dunia, bahwa Piala Dunia akan menjadi perayaan besar, bisnis yang besar, yang membuahkan ratusan kisah besar bagi rakyat kita,” ujarnya.
Tempat penyelenggaraan Arena da Baixada di Curitiba dapat menampung 41,000 penonton. Pejabat menjanjikan berlangsungnya pesta tanpa henti di seluruh Brazil selama Piala Dunia.
Bulan lalu, Asosiasi Federasi Sepakbola Internasional FIFA mengancam untuk menyingkirkan Curitiba dari Piala Dunia 2014 karena gagal memenuhi serangkaian tenggat waktu kontruksi.
Stadion itu akan masuk tahap penyelesaian pada pertengahan Mei, sebulan sebelum dimulainya turnamen sepakbola terpenting di dunia.
Hampir 1.400 orang bekerja sepanjang hari untuk menyelesaikan stadion ini tepat pada waktunya. Teknisi listrik Francisco Santos mengatakan ultimatum FIFA menyadarkan pihak penyelenggara Brazil.
"Mereka terbuka matanya dan mempekerjakan cukup orang. Sekarang pekerjaan ini akan berhasil,” ujarnya.
Federasi sepakbola yang berbasis di Jenewa memutuskan Selasa lalu bahwa Curitiba sanggup menyelesaikan secara tepat waktu pembangunan sarana yang diperlukan guna menjadi tuan rumah turnamen ini. Pengacara Nelsson Gomez mengatakan keputusan ini menyelamatkan citra nasional Brazil.
Wakil Menteri Olahraga Brazil, Luis Fernandes, lebih prihatin dengan kerugian yang diderita apabila Curitiba kehilangan statusnya sebagai salah satu tempat penyelengaraan Piala Dunia.
"Ini adalah sebuah kemenangan, dalam tanda kutip. Kemenangan karena kami berhasil mengubah situasi yang mengarah pada penghapusan Curitiba sebagai tempat penyelenggaraan. Dan sangat penting bahwa Piala Dunia tetap diselenggarakan di 12 kota Brazil. Karena selain kegembiraan menyaksikan kompetisi, hal ini juga akan menciptakan potensi pembangunan dan ekonomi ke 12 pusat kawasan itu. Sehingga dari aspek ini, ya, ini adalah sebuah kemenangan,” ujarnya.
Banyak warga Brazil tidak senang dengan biaya miliaran dolar yang dibelanjakan negara untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia dan Pertandingan Olimpiade dua tahun setelah itu.
Namun mantan pemain sepakbola Ronaldo, anggota komite penyelenggara Piala Dunia, mengatakan manfaatnya cukup besar untuk Brasil.
"Adalah tugas kami untuk menunjukkan kepada minoritas kecil yang menentang Piala Dunia, bahwa Piala Dunia akan menjadi perayaan besar, bisnis yang besar, yang membuahkan ratusan kisah besar bagi rakyat kita,” ujarnya.
Tempat penyelenggaraan Arena da Baixada di Curitiba dapat menampung 41,000 penonton. Pejabat menjanjikan berlangsungnya pesta tanpa henti di seluruh Brazil selama Piala Dunia.