Kantor berita Reuters melaporkan, Sabtu (4/9), Brazil akan berhenti menggunakan lebih dari 12 juta dosis vaksin COVID-19 yang dibuat di sebuah pabrik yang belum diotorisasi oleh Anvisa, regulator kesehatan federal Brazil.
"Unit manufaktur itu ... belum diinspeksi dan belum disetujui oleh Anvisa dalam izin penggunaan darurat vaksin itu," kata regulator tersebut dalam pernyataan.
Institut Butantan Brazil memberitahu Anvisa pada Jumat (3/9) mengenai dosis-dosis itu, tapi tidak mengungkap lokasi pabriknya. Selama masa penangguhan 90 hari, Anvisa mengatakan akan berusaha menginspeksi pabrik itu,
Butantan telah bermitra dengan Sinovac Biotech dari China untuk menghabiskan vaksin-vaksin itu secara lokal dan mengatakan 9 juta dosis lagi yang dibuat di pabrik itu, akan disalurkan ke Brazil.
Beberapa kota di Brazil telah mulai menyediakan suntikan booster, meskipun kebanyakan warganya belum menerima suntikan kedua.
Associated Press melaporkan bahwa suntikan booster itu dipicu oleh kekhawatiran sebagian warga Brazil mengenai efikasi vaksin Sinovac. [vm/ft]