Grup K-pop superstar, BTS, mengutuk rasisme terhadap warga Asia, Asia-Amerika, dan Kepulauan Pasifik. Dalam sebuah pernyataan, yang dikutip oleh Associated Press, mereka mengatakan bahwa mereka juga pernah mengalami rasisme.
“Kami menentang rasisme,” BTS mencuit di Twitter, Selasa (30/3) dalam bahasa Inggris dan Korea. Band itu mengatakan pengalaman mereka menghadapi rasisme yang menyakitkan termasuk “umpatan” dan “diejek” karena penampilan mereka.
BTS mengeluarkan pernyataan setelah insiden serangan baru-baru ini terhadap orang-orang Asia-Amerika, yang meningkat selama pandemi virus corona. Seorang pria kulit putih bersenjata baru-baru ini membunuh delapan orang, termasuk enam wanita keturunan Asia, di bisnis pijat di kawasan Atlanta.
"Kami tidak dapat mengungkapkan dengan kata-kata rasa sakit karena menjadi subjek kebencian dan kekerasan," kata mereka dalam pernyataan itu. Mereka menambahkan bahwa pengalaman mereka membuat mereka merasa tidak berdaya dan kehilangan harga diri mereka.
Pada Februari, sebuah stasiun radio Jerman memicu kemarahan ketika seorang pembawa acara membandingkan band tersebut dengan virus corona.
Band tersebut mengatakan bahwa meskipun diskriminasi yang mereka alami tergolong "ringan" dibandingkan dengan "Insiden dalam beberapa minggu terakhir," mereka merasa perlu untuk berbicara.
“Apa yang terjadi saat ini tidak dapat dilepaskan dari identitas kami sebagai orang Asia,” kata band tersebut.
Banyak orang Asia-Amerika percaya bahwa penembakan di Atlanta itu bermotif rasial. Polisi mengatakan mereka masih berupaya untuk menentukan motifnya.
Bintang terkenal keturunan Asia lainnya seperti Steven Yeun, Simon Liu, dan Sandra Oh vokal menyuarakan tentang menyebarkan kesadaran akan kekerasan anti-Asia.
“Saya bangga menjadi orang Asia! Tempat kita di sini," teriak Oh melalui megafon dalam demo Stop Asian Hate di Pittsburgh pekan lalu.
BTS adalah salah satu band Korea pertama yang secara terbuka mengutuk rasisme anti-Asia. Biasanya, band-band K-pop dikenal berhati-hati dalam menjaga citra yang dibuat oleh perusahaan rekaman mereka. Hal itu sering kali membuat para bintang K-Pop bungkam mengenai topik sensitif seperti ras dan kesehatan mental.
BTS kerap menanggapi diskriminasi dan kekerasan rasial. Pada 2020, band menyumbangkan $1 juta untuk gerakan Black Lives Matter. Menurut "One In An ARMY," tim penggalangan dana global yang terdiri dari penggemar BTS, para fansnya hanya dalam sehari berhasil menggalang sumbangan dalam jumlah yang sama. [na/ft]