Polisi gunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan demonstran di Paris hari Sabtu (24/11) yang berunjukrasa memprotes kenaikan pajak BBM dan kepresidenan Emmanuel Macron.
Sekitar 3.000 personil keamanan dikirim, khususnya di daerah tujuan utama wisata seperti Champs-Elysees, setelah upaya untuk berpawai menuju ke istana kepresidenan.
Macron membela kenaikan pajak BBM itu sebagai hal yang perlu dilakukan untuk mengurangi ketergantungan Perancis pada bahan bakar fosil, tetapi berjanji akan menjabarkan rencana baru itu terlebih dahulu pada hari Selasa (27/11) untuk membuat “transisi energi” berjalan lebih mulus.
Selama satu minggu terakhir ini dua orang meninggal dan ratusan lainnya luka-luka dalam aksi demonstrasi, sehingga menimbulkan tantangan bagi kebijakan baru Macron.
Para demonstran menyebut kelompok mereka sebagai “jaket kuning” – merujuk pada rompi keamanan berwarna kuning terang yang harus dipakai para pengemudi. Otorita berwenang berupaya meredam aksi demonstrasi itu karena tidak memiliki pemimpin dan telah menarik kelompok-kelompok lain yang lebih kecil dan memiliki tuntutan berbeda. [em]