Negara-negara Barat mengatakan Rusia tidak lagi merahasiakan upayanya untuk mencampuri atau mempengaruhi urusan dalam negeri dan bahkan pemilu mereka. Namun mereka juga mengakui bahwa usaha untuk menangkis tindakan tersebut mengalami kesulitan. Koresponden Keamanan Nasional VOA Jeff Seldin melaporkan selengkapnya.
Para pendukung gerakan anti-Islam PEGIDA berdemonstrasi di jalan-jalan di Dresden minggu ini setelah partai Alternative für Deutschland (AfD) atau partai Alternatif untuk Jerman memperoleh 12,6 persen suara dalam pemilihan umum, peningkatan perolehan suara yang oleh sebagian orang lagi-lagi dikaitkan dengan campur tangan Rusia, yang dimainkan sesuai taktik yang tidak asing lagi.
Nils Svartz, pejabat Departemen Pertahanan Swedia yang bertanggung jawab untuk masalah-masalah perlindungan masyarakat, keamanan publik, dan pertahanan sipil, mengatakan kepada VOA, “Mereka masuk ke sayap kiri dan mereka menyelinap ke sayap kanan, dan mereka masuk ke partai-partai keagamaan yang ekstrem.”
Dalam kasus Jerman, para pejabat mengatakan Rusia memainkan kekhawatiran tentang masuknya ratusan ribu pengungsi.
Para pejabat Swedia seperti Nils Svartz mengatakan bahwa mereka sudah melihat tanda-tanda taktik serupa menjelang pemilihan di Swedia yang dijadwalkan untuk tahun depan.
“Tujuan tindakan Rusia ini bukan untuk menanamkan ideologi khusus pada orang Swedia, tetapi lebih pada upaya untuk memecah belah kita, untuk membuat kita menjadi masyarakat yang merasa lebih tidak aman,” lanjutnya.
Setelah upaya Rusia mempengaruhi pemilihan presiden Amerika tahun lalu, sebagian anggota Kongres Amerika khawatir bahwa upaya itu akan semakin menjadi-jadi, seperti disampaikan oleh Senator Republik Ron Johnson dari Komite Hubungan Luar Negeri.
“Propaganda mereka sebenarnya adalah disinformasi, berusaha membuat orang-orang Eropa percaya bahwa mereka tidak dapat mempercayai orang lain,” kata Senator Republik Ron Johnson dari Komite Hubungan Luar Negeri.
Negara-negara Barat mengatakan banyak upaya demikian telah dilakukan dengan media sosial seperti Facebook, Twitter dan Google, serta melalui media Rusia seperti saluran berita Russia Today (RT), tuduhan yang disangkal baik oleh Rusia maupun RT. Laura Smith, koresponden jaringan televisi itu di Amerika mengatakan, “Kami mendorong pemirsa untuk mendengarkan dan menonton dan memutuskan sendiri.”
Tetapi usaha seperti yang dilakukan oleh RT mungkin hanya permulaan. Salah satu kekhawatiran yang berkembang di antara para pejabat Amerika dan Eropa adalah bahwa Rusia tampaknya tidak lagi puas hanya dengan menyebarkan propaganda dan disinformasi. Moskow semakin berusaha mencari cara lain untuk menembus masyarakat Barat.
Pendapat demikian juga disampaikan oleh Senator Sheldon Whitehouse dari Partai Demokrat yang duduk di Komite Kehakiman. “Salah satunya adalah kemampuan kekuatan luar untuk mengarahkan uang ke dalam pemilihan tanpa menunjukkan tangan siapa yang berada di balik uang tersebut. Uang gelap dan perusahaan cangkang merupakan undangan terbuka kepada Rusia untuk melanjutkan intervensi dalam pemilihan.”
Sejauh ini, taktik itu tampaknya berhasil, seperti diungkapkan oleh Jakub Durr, Menteri Luar Negeri Republik Ceko, “Mereka mempengaruhi publik, perdebatan politik dan program-program partai politik atau perilaku para aktor partai.”
Seperti dikatakan oleh seorang periset Rusia, dengan setengah bercanda, "Untuk sekarang, setiap pemilihan adalah pemilihan Rusia, yang pasti merupakan gambaran masa depan yang suram." [lt/uh]