Tautan-tautan Akses

Buku Masakan Klasik Indonesia “Cobek dan Ulekan” Terbit di Amerika Serikat


Salah satu halaman buku 'Mortar & Pestle". (Foto: pribadi)
Salah satu halaman buku 'Mortar & Pestle". (Foto: pribadi)

Sebuah buku yang memberi pengetahuan tentang masakan klasik Indonesia, diterbitkan tanggal 10 September 2024. Penulisnya, Patricia Tanumihardja, perempuan Indonesia yang sejak kecil belajar memasak dari ibunya.

”Suara batu yang bergesekan dengan batu sudah tidak asing lagi bagi saya. Saya menghabiskan banyak sore hari di sisi ibu saya, saat dia menumbuk berbagai bumbu sebagai bahan dasar bagi banyak masakan Indonesia - dengan cobek dan ulekannya.”

Patricia (kiri) memasak bersama ibunya, Julia Suparman (kanan). (Foto: pribadi)
Patricia (kiri) memasak bersama ibunya, Julia Suparman (kanan). (Foto: pribadi)

Demikian tulis Patricia Tanumijaya yang memperoleh ilham penulisan buku masaknya, “Cobek dan Ulekan” yang dalam bahasa Inggris berjudul, “Mortar and Pestle”. Buku ini tidak hanya berisi sekitar 80 resep masakan klasik Indonesia, namun juga cerita mengenai masa kecil penulisnya, yang sering membantu ibunya, Julia Suparman memasak untuk keluarganya.

“Sejak dulu sebelum buku masak saya yang pertama, “The Asian Granma Cookbook”, saya sudah ingin menulis buku ini. Buku pertama saya tadi berisi tentang resep masakan dari semua nenek keturunan Asia, dari Jepang, Cina, Vietnam,Thailand,” tambahnya.

Resep keluarga

Buku Masakan indonesia klasik, Mortar & Pestle. (Foto: pribadi)
Buku Masakan indonesia klasik, Mortar & Pestle. (Foto: pribadi)

Dari makanan utama seperti sayur asem, aneka soto dan rendang, sampai jajanan pasar seperti ongol-ongol dan serabi, semuanya ada di buku masak ini. Menurutnya, setiap rumah tangga memiliki resep masakan yang berbeda meski namanya sama.

Patricia yang lahir di Jakarta namun dibesarkan di Singapura menambahkan, “Resep-resep yang ada di dalam buku masakan ini semuanya dari ibu saya, seperti resep rendang. Ibu saya tidak menyukai rendang yang terlalu kering.”

Sebelum buku ini, Patricia telah menulis buku masak lain yaitu, “Instant Pot Asian” dan “Farm to Table”. Ia mengadakan diskusi Buku yang diterbitkan oleh Periplus itu pada tahun 2022 di Plaza Indonesia, Jakarta dan dihadiri oleh chef William Wongso.

Indonesian Julia’s Kitchen

VOA sempat menemui Julia Suparman (74), ibu Patricia yang pernah membuka bisnis rumah makan Indonesian Julia’s Kitchen, di Seattle, negara bagian Washington. Rumah makannya yang dikenal dengan menu khusus, rice tafel atau nasi campur pada tahun 2007 hingga 2010 itu banyak didatangi oleh warga keturunan Belanda yang tinggal di kota itu.

Setelah restoran itu dibeli oleh orang lain, Julia yang memang memiliki hobi memasak menerima pesanan seperti catering. Sudah terlanjur banyak orang yang cocok dengan masakanya, para mahasiswa Indonesia yang kuliah di Seattle, perkumpulan gereja, dan bahkan warga Amerika keturunan Belanda.

Buku Masakan Indonesia "Mortar and Pestle" Terbit di Amerika Serikat
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:06:00 0:00

Julia, kelahiran Bekasi, merasa senang ketika putrinya ingin menulis buku masakan dari berbagai resepnya itu.

“Patricia sejak kecil memang suka masak. Kebanyakan masakan itu kami praktikkan dulu sebelum jadi buku. Karena dia bilang dia harus tahu dan jelas ukurannya, dan saya orang generasi dulu kalau memasak kan tidak memakai ukuran.”

Rempah asli Indonesia

Bagi Patricia sendiri yang besar di Singapura dan kemudian tinggal di Virginia, Amerika Serikat, kerinduan akan masakan Indonesia mendorongnya untuk menulis buku masakan klasik Indonesia yang sederhana. Namun, masakan itu tentu saja menggunakan bumbu yang sudah ada di Amerika, atau bumbu penggantinya yang tersedia di pasar-pasar swalayan Amerika.

“Jeruk purut agak susah didapat di Amerika, tapi tergantung di mana kita tinggal ya… Tapi selalu ada pengganti bumbu-bumbu (asli Indonesia) itu. Kalau tidak ada daun salam, bisa memakai bay leaf. Kalau tidak ada lengkuas, boleh pakai jahe. Memang rasanya menjadi tidak persis, tapi masih tetap enak,” jelas Patricia.

Julia Suparman (tengah) dan Patricia (kanan) saat mengikuti kursus membuat sate lilit di Bali. (foto: pribadi)
Julia Suparman (tengah) dan Patricia (kanan) saat mengikuti kursus membuat sate lilit di Bali. (foto: pribadi)

Buku “Cobek dan Ulekan” itu menarik perhatian warga Indonesia yang telah lama tinggal di Amerika, seperti Suzana Dharma, asal Yogyakarta yang kini tinggal di California.

“Saya baru mencoba yang Soto Betawi. Petunjuk untuk cara memasak dan bahan-bahannya, semua ada di sini. Kebetulan saya tinggal di San Diego, California, jadi untuk bahan-bahan dari Indonesia, bumbu-bumbu ngga masalah. Saya ngga pernah bikin Soto Betawi, (karena) menurut saya sangat rumit. Trus saya coba dan ikuti resepnya, bagus, enak hasilnya.”

Seorang pengagum masakan Indonesia lainnya, Azalea yang asli Manado dan kini tinggal di Amerika Serikat, menyukai resep makanan Indonesia yang ditulis Patricia. Sebagai seorang ibu yang sibuk dengan dua anak, ia memilih resep nasi goreng ayam yang pedas.

“Dengan resep ini, saya bisa menyediakan makanan untuk keluarga dengan praktis yang sudah mencakup protein, karbohidrat dan sayuran dalam satu hidangan. Pada setiap bagian terdapat desain batik dan saya menyukai batik, jadi membuat semua penampilan di buku itu sangat menarik,” ujarnya.

Dua tahun lalu, Patricia dan ibunya mengunjungi Indonesia dan sempat belajar membuat sate lilit di Bali. Keduanya juga mengunjungi industri kecil pembuat kecap di Yogyakarta.

Semula Patricia ragu untuk menulis buku masakan Indonesia, karena tidak sepopuler masakan Thailand. Namun karena kecintaannya pada resep masakan ibunya serta hobi menulisnya, maka ia serahkan buku “Mortar and Pestle” itu ke penerbit Amerika, Welden-Owen. Buku berbahasa Inggris ini bisa dibeli oleh para pecinta masakan Asia, khususnya Indonesia mulai 10 September nanti. [ps/lt]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG