Seorang pejabat tinggi Turki mengecam buku memoar mantan penasihat keamanan nasional AS John Bolton. Ia mengatakan, buku itu berisi catatan yang keliru, menyesatkan, sepihak dan manipulatif mengenai perbincangan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden AS Donald Trump.
Dalam serangkaian cuitannya di Twitter, Direktur Komunikasi Kepresidenan Turki, Fahrettin Altun mengatakan buku "The Room Where It Happened: A White House Memoir" ditunggangi pertimbangan politik dan kepentingan pribadi.
“Sungguh memalukan bahwa para mantan pejabat tinggi berusaha memanfaatkan perbincangan dan usaha diplomatik untuk menyelesaikan isu-isu penting antara AS dan Turki demi agenda politik dalam negeri mereka,” kata Altun.
Bolton mengklaim bahwa Trump berusaha mencampuri penyelidikan mengenai bank milik pemerintah Turki, Halkbank, dalam usaha membuat kesepakatan dengan Erdogan. Halkbank didakwa membantu Iran menghindari sanksi-sanksi AS terhadap Iran, termasuk mengelabui pendapatan penjualan minyak dan gas Iran senilai 20 miliar dolar sebagai biaya pembelian pangan dan obat.
Altun mengatakan, meski ada usaha-usaha seperti yang dilakukan Bolton, hubungan Turki dan AS akan tetap bertahan dan bahkan kelak akan semakin berkembang. “Presiden Erdogan akan terus melangsungkan pembicaraan yang terbuka dan jujur dengan Presiden Donald Trump,'' katanya. [ab/uh]