Pebulutangkis putri India, P.V. Sindhu akhirnya berhasil meraih medali emas di penghujung musim laga World Tour Finals, Minggu (16/12).
Dilansir kantor berita AFP, atlet berusia 23 tahun itu selalu nyaris meraih emas dalam beberapa tahun terakhir. Sindhu harus puas mendapat medali perak pada Olimpiade Rio 2016. Begitu pula dengan Asian Games dan pesta olahraga persemakmuran, Commonwealth Games, tahun ini.
Sindhu, yang berada di peringkat enam dunia dan dikenal dengan sikap pantang menyerah, kalah dua kali di final World Championship. Pada final tahun lalu, Sindhu juga hanya meraih juara kedua.
Tapi pada turnamen di Kota Guangzhou, China, Sindhu menepis semua kekecewaannya dan menghajar Nozomi Okuhara dari Jepang tanpa ampun. Sindhu menyelesaikan pertandingan hanya kurang lebih satu jam dengan skor 21-19, 21-17.
Sindhu yang selalu menguasai pertandingan, menutup turnamen dengan forehand smash kemudian ambruk ke lantai setelah laga yang menguras tenaga dan emosi.
“Saya bangga tahun ini berakhir dengan catatan indah,” kata Sindhu.
“Orang-orang selalu menanyakan pertanyaan yang sama kepada saya. Saya rasa pertanyaan – mengapa saya selalu kalah di final – tidak akan muncul lagi.”
“Akhirnya, saya dapat jawaban.”
Pada nomor tunggal putra, Shi Yuqi dari China berhasil membalas dendam dengan mengalahkan pebulutangkis nomor satu dunia, Kento Momota dari Jepang.
Laga Shi melawan Momota adalah pengulangan laga final world championship.
Saat itu, Shi, bintang baru bulu tangkis putra China, menyerah di tangan Momota.
Tapi kemarin, bermain di kandang sendiri dan di tengah dukungan para fans, Shi balas dendam dan mengalahkan favorit juara dengan 21-12, 21-11.[ft]
