Tanda dimulainya musim semi di Washington, yakni mekarnya bunga sakura yang mengundang para turis dari seluruh dunia, muncul lebih cepat tahun ini.
Tak kurang dari 3.000 pohon sakura di ibukota Amerika telah dipenuhi jutaan bunga berwarna merah jambu dan putih. Ribuan pohon sakura ini merupakan hadiah dari Jepang hampir satu abad silam untuk menandai persahabatan kedua negara,
Tetapi tahun ini, panitia acara tahunan 16 hari Festival Nasional Bunga Sakura, yang dimulai Sabtu kemarin, masih mengingat gempa bumi dan tsunami dahsyat di Jepang. Beberapa acara dibatalkan mengingat kemalangan yang ditimbulkan bencana alam tersebut.
Para pejabat berupaya memastikan bahwa berbagai acara budaya, seni dan hiburan selama festival ini peka terhadap para korban bencana itu. Panitia mendesak mereka yang menghadiri berbagai acara festival agar menyumbang bagi dana pemulihan di Jepang.
Situs festival ini di Internet mencakup tautan di mana para pengunjung situs tersebut dapat menyumbang melalui Palang Merah. Mekarnya bunga sakura mengundang ribuan turis ke Washington setiap tahun.
Pengunjung biasanya melewati jalan-jalan setapak di bawah pohon yang berbunga. Lokasi paling populer adalah jalan di sisi Tidal Basin, kolam di dekat monumen Thomas Jefferson, presiden ketiga Amerika dan penyusun Deklarasi Kemerdekaan Amerika dari Inggris pada tahun 1776. Dengan tidak menentunya peralihan cuaca di Washington, dari musim dingin ke musim semi, masa mekar sakura berubah-ubah setiap tahun.
Biasanya, mekarnya sakura mencapai puncaknya pada tanggal 4 April, tetapi tahun ini puncaknya diperkirakan pada Selasa mendatang dan akan berbunga hingga 3 April. Sebagian besar bunga kemungkinan besar telah rontok sebelum pawai 9 April mendatang.
