Gubernur bank sentral Malaysia telah mengundurkan diri, kata Perdana Menteri Mahathir Mohamad, Rabu (6/6/2018), seperti dikutip oleh kantor berita AFP dan Reuters.
Gubernur Bank Negara Muhammad Ibrahim menjadi pejabat terbaru yang mengundurkan diri setelah pemerintahan baru pimpinan Perdana Menteri Mahathir Mohamad mulai menyasar pejabat-pejabat kabinet pemerintahan mantan Perdana Menteri Najib Razak yang dibelit dugaan kasus korupsi dana negara, 1MDB.
Seperti dilansir AFP, Muhammad Ibrahim mundur setelah muncul klaim bahwa bank sentral Malaysia membantu pemerintahan Najib menutupi utang-utang negara terkait skandal keuangan tersebut dengan membeli sebidang lahan pemerintah.
Muhammad, pejabat karier bank sentral, baru menjalani setengah dari lima tahun masa jabatannya yang dimulai Mei 2016.
Perdana Menteri Mahathir mengatakan pengganti Ibrahim belum diputuskan karena harus mendapat persetujuan dari Sultan Malaysia sebagai kepala negara.
Menurut sumber Reuters, mantan deputi gubernur bank sentral, Nor Shamsiah Mohd Yunus, yang mundur setelah masa jabatannya berakhir pada November 2016, adalah salah satu kandidat pengganti Muhammad.
Mantan Perdana Menteri Najib dan kroninya dituduh menggelapkan dana miliaran dolar dari 1MDB dengan menggunakan skema penipuan rumit. Jejak penggelapan terentang dari Swiss hingga Los Angeles.
Dugaan korupsi ini juga menjadi alasan utama para pemilih tidak lagi memberikan suara untuk Najib dalam pemilu bulan lalu. Kekalahan Najib dalam pemilu juga mengakhiri kekuasaan koalisi selama enam dekade.
Mahathir sudah membuka kembali penyelidikan kasus korupsi 1MDB. [ft/au]