Pasukan keamanan Burkina Faso telah mengakhiri operasi terhadap tersangka militan Islam yang melakukan serangan bersenjata di sebuah restoran di ibukota negara tersebut, menewaskan paling sedikit 18 orang dan melukai delapan orang lainnya.
Pejabat mengatakan banyak diantara korban adalah anak-anak yang sedang makan bersama keluarga mereka di restoran Aziz Istanbul, restoran mewah Turki. Serangan tersebut dimulai sekitar pukul 21.00 hari Minggu (13/8) ketika dua orang bersenjata mengendarai sepeda motor mulai melepaskan tembakan tanpa pandang bulu ke arah orang-orang di dalamnya.
Pasukan keamanan melancarkan serangan balasan yang berlangsung hampir sepanjang malam yang mengakibatkan kedua penyerang tersebut tewas dan semua sandera dibebaskan.
Pihak berwenang mengatakan paling sedikit tujuh orang yang tewas adalah warga Burkina Faso, dan banyak korban lainnya adalah orang asing. Jaksa Agung Maizan Sereme mengatakan beberapa korban berasal dari Kuwait, Senegal, Nigeria, Turki dan Perancis. Kementerian Luar Negeri Kanada mengatakan dua warga Kanada termasuk di antara korban tewas.
Paling sedikit lima anggota anggota pasukan keamanan Burkina Faso termasuk di antara yang luka- luka.
Belum ada yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Presiden Burkina Faso Roch Marc Christian Kabore mengatakan serangan tersebut adalah "serangan tercela yang menyebabkan Ouagadougou berkabung."
Dalam pesan Twitter, Presiden mengatakan, perjuangan melawan teroris adalah perjuangan jangka panjang."
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, dia membahas serangan tersebut lewat telepon, dengan Kabore hari Senin (14/8). Para pemimpin tersebut sepakat bahwa adalah mendesak dan penting untuk mempercepat penempatan pasukan militer multinasional baru untuk melawan militan Islam di wilayah Sahel. Burkina Faso adalah bekas jajahan Perancis. [sp/ii]