Pengadilan Burma telah setuju menyidangkan pekan depan permohonan bebas dengan jaminan bagi seorang penerbit koran warga Australia. Penerbit tersebut, Ross Dunkley, ditangkap tiga minggu lalu dan ditahan di penjara Insein yang terkenal mengerikan di Rangoon.
Dunkley, penerbit koran Myanmar Times, telah ditahan sejak 10 Februari atas dakwaan pelanggaran imigrasi. Pekan lalu, ia didakwa menganiaya dan membius seorang wanita usia 29 tahun, yang kemudian berusaha mencabut pengaduannya karena menurutnya ia hamil dan tidak bisa datang ke pengadilan.
Permohonan bebas dengan jaminan yang diajukan Dunkley ditolak dalam sidang minggu lalu dan dia dipenjarakan lagi. Tim pengacaranya mengatakan peradilan bisa berlangsung sampai tiga bulan.
Beberapa rekan Dunkley mengatakan dakwaan tersebut terkait dengan pertikaian untuk menguasai Myanmar Times antara Dunkley dan mitranya dari seorang warga Burma, Tin Htun Oo. Tetapi, Tin Htun Oo, Kamis, memberitahu Radio Australia bahwa tidak ada persengketaan dan ia siap membayar uang jaminan untuk Dunkley jika pengadilan mengizinkan hal itu.
Kasus tersebut membuat para penerbit surat kabar swasta lainnya di Burma merasa terintimidasi. Beberapa di antara mereka telah menimbulkan kemarahan penguasa militer dengan pemberitaan mengenai pembebasan pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi dari tahanan rumah tahun lalu.