Senat AS dijadwalkan mengadakan sidang konfirmasi akhir Jumat pagi (22/1) terhadap jenderal purnawirawan Lloyd Austin, yang dicalonkan Presiden Joe Biden untuk menjadi menteri pertahanan.
Hari Kamis, kedua majelis di Kongres menyetujui pengecualian yang secara hukum diperlukan untuk memungkinkan Austin, mantan komandan pasukan AS di Timur Tengah dan Asia Selatan, Komando Sentral AS, menduduki jabatan sipil kurang dari tujuh tahun setelah pensiun dari militer.
Austin akan menjadi warga kulit hitam pertama yang menduduki posisi tersebut.
“Bahkan ketika kekuasaan beralih dari satu pemerintahan ke pemerintahan lainnya, tugas menjaga keamanan negara kita tidak boleh dihentikan sebentar atau diganggu,” kata pemimpin fraksi mayoritas di Senat Chuck Schumer hari Kamis (22/1). Schumer mendesak para legislator untuk bertindak dengan cepat terkait nominasi sejumlah posisi penting di Departemen Keamanan Dalam Negeri, Luar Negeri dan Keuangan.
“Musuh-musuh asing akan berusaha memanfaatkan masa transisi ini, dan kita tidak dapat membiarkan militer, intelijen dan kebijakan keamanan nasional Amerika terganggu karena penundaan masalah penentuan pejabat,” lanjutnya.
Senat juga diperkirakan akan segera memutuskan tentang calon-calon penting lainnya, seperti mantan duta besar William Burns, yang dicalonkan untuk memimpin Dinas Intelijen Pusat (CIA).
Satu anggota penting dalam tim keamanan nasional Biden telah dikukuhkan hari Kamis, sementara Gedung Putih dan sejumlah legislator mendesak pengukuhan segera terhadap lebih banyak lagi calon penting untuk membantu mengatasi tantangan internasional yang kian besar.
Direktur Intelijen Nasional Avril Haines menjadi yang pertama di antara calon pilihan presiden yang akan mulai menjabat. Perempuan pertama untuk posisi itu diambil sumpahnya pada Kamis pagi, kurang dari 24 jam setelah dikukuhkan oleh Senat. [uh/ab]