Bulgari menjadi merek internasional terbaru yang meminta maaf kepada China setelah mencantumkan Taiwan sebagai negara di situs web-nya.
China mengklaim Taiwan, yang memiliki pemerintahan sendiri, sebagai bagian dari wilayahnya. Merujuk pada beberapa peristiwa sebelumnya, pemerintah dan warga China kerap memarahi atau bahkan memboikot merek internasional yang menyebut Taiwan sebagai negara terpisah.
Bulgari, pada Selasa (11/7) malam, memasang permohonan maaf di laman Weibo – platform seperti Twitter versi China – dengan mengatakan pihaknya akan “selalu dan bersikukuh” menghormati kedaulatan dan integritas wilayah China.
“Kami segera memperbaiki alamat toko dan indikasi peta yang keliru di situs web resmi luar negeri yang diakibatkan oleh kelalaian manajemen,” kata Bulgari, merek barang mewah asal Italia itu, dalam sebuah pernyataan. Bulgari menggarisbawahi “kami sangat meminta maaf atas kesalahan tersebut.”
Ada beberapa merek terkenal lain yang juga mendapat kecaman keras karena menyinggung kepekaan geopolitik China lainnya, termasuk soal klaim territorial di Laut China Selatan dan status Dalai Lama, pemimpin Tibet di pengasingan.
Pengguna Medsos China Tuntut Bulgari Minta Maaf di Web Internasional
Insiden Bulgari ini dikupas secara luas di media sosial China, di mana sebagian pengguna menuntut agar Bulgari juga menyebarluaskan permintaan maaf itu di akun media sosial internasional milik mereka.
“Apakah Anda memasang permintaan maaf ini di internet luar negeri?” tanya seorang warga yang disukai oleh lebih dari 40.000 likes. “Jangan menjadi orang bermuka dua yang hanya ingin orang Tionghoa yang melihat permintaan maaf ini,” kata seorang pengguna media sosial lainnya.
Weibo memasang satu topik diskusi yang menanyakan kepada penggunanya apakah mereka menerima permintaan maaf Bulgari. Hingga Rabu sore, topik diskusi tersebut sudah dilihat lebih dari 12 juta kali.
Beberapa publikasi yang dikelola pemerintah China juga mendesak Bulgari untuk meminta maaf di platform internasionalnya.
“Bulgari membuat kesalahan di situs resminya di luar negeri, tetapi hanya mengeluarkan permintaan maaf di akun China daratan. Permintaan maaf seperti itu mungkin sulit meyakinkan konsumen China,” tulis China Daily.
Beberapa tahun terakhir, terdapat sejumlah merek internasional lain yang meminta maaf kepada China karena mencantumkan Taiwan sebagai sebuah negara atau wilayah terpisah dari China di situs web mereka. Sebagian diantara merek-merek itu adalah Valentino, Calvin Klein, Coach, Zara dan Delta Airlines.
Pada tahun 2018, Mercedez-Benz juga meminta maaf karena mengutip pernyataan Dalai Lama di akun Instagramnya. Sementara GAP pada tahun yang sama minta maaf karena menjual sebuah baju kaus dengan gambar peta China yang tidak memasukkan Taiwan dan Laut Cina Selatan. [em/jm]
Forum