Cape Town pada Rabu (29/12) menyelenggarakan kebaktian antar umat beragama untuk menghormati Uskup Agung Emeritus Desmond Tutu.
Acara yang diadakan di balai kota itu dihadiri oleh sejumlah anggota keluarga Tutu, beserta tokoh-tokoh agama Kristen, Budha, Yahudi, Muslim dan tradisional Afrika.
Banyak peserta yang mengenakan pakaian ungu untuk menghormati Tutu yang kerap mengenakan jubah ungu.
Masyarakat adat Khoisan juga memberikan penghormatan pada Tutu sambil mengenakan kulit hewan dan mengangkat tengkorak hewan.
Upacara diakhiri dengan lagu hit Afrika Selatan tahun 1980 “Paradise Road,” yang menjadi semacam lagu kebangsaan dalam perang melawan apartheid.
Upacara pada Rabu (29/12) ini hanya satu dari banyak penghormatan yang diberikan pada Tutu minggu ini setelah ia tutup usia pada Minggu (26/12) lalu pada usia 90 tahun.
Tutu akan disemayamkan di Katedral St. George, yang merupakan bekas parokinya di Cape Town, pada Kamis (30/12) dan hari Jumat (31/12).
Upacara pemakaman pada Sabtu (1/1) akan dibatasi hanya untuk 100 orang karena pembatasan sosial terkait virus corona. Abu Tutu nantinya akan dikebumikan di makam katedral itu.
Setiap hari pada minggu ini lonceng di katedral dibunyikan selama 10 menit dan sebuah buku tamu ditempatkan di luar untuk ditandatangani para pelayat.
Tutu, seorang pemenang Nobel Perdamaian, dikenal di seluruh dunia karena perjuangan anti-apartheid dan sebagai pembela hak asasi manusia. [em/rs]