Tautan-tautan Akses

CDC AS Dukung Vaksin COVID-19 Buatan Johnson & Johnson


Ampul-ampul vaksin virus corona buatan Jonhson & Johnson. (Foto: Johnson & Johnson via Reuters)
Ampul-ampul vaksin virus corona buatan Jonhson & Johnson. (Foto: Johnson & Johnson via Reuters)

Panel penasihat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) pada Minggu (28/2) mendukung vaksin Johnson & Johnson. Panel itu merekomendasi kan agar vaksin itu diberikan kepada warga dewasa usia 18 tahun ke atas.

Rekomendasi CDC tidak mengikat, tapi sangat dihormati oleh banyak insititusi dan para profesional medis. Direktur CDC Rochelle Walensky kemudian menyetujui rekomendasi panel tersebut.

Dukungan CDC pada Minggu (28/2) itu diberikan sehari setelah Badan Pangan dan Obat-obatan AS (Food and Drugs Administration/FDA) secara resmi menyetujui penggunaan vaksin satu dosis itu.

Seorang pejabat senior administrasi, hampir 4 juta dosis vaksin Johnson & Johnson akan didistribusikan dan tersedia mulai Selasa (2/3) pagi.

Vaksin ini, yang ketiga disetujui di AS, akan didistribusikan ke berbagai negara bagian dan wilayah secara proporsional dengan populasi mereka. Cara ini sama dengan distribusi vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna.

Para pejabat di AS menyambut baik vaksin ketiga itu. Vaksin tersebut sangat dinantikan kehadirannya karena hanya memerlukan satu suntikan saja. Namun, para pejabat menganjurkan warga AS untuk menerima vaksin pertama yang tersedia bagi mereka karena ketiganya terbukti aman dan efektif.

Menurut hasil studi yang dilakukan di tiga benua, vaksin Johnson & Johnson 85 persen efektif untuk melawan penyakit serius, rawat inap, dan kematian akibat COVID-19. Vaksin itu memberikan perlindungan bahkan di negara-negara di mana varian Afrika Selatan tersebar. [vm/ft]

XS
SM
MD
LG