Tautan-tautan Akses

Cegah Munculnya Kembali Kasus Polio, Kemenkes Gelar Imunisasi Tambahan Polio di Jateng dan Jatim


Seorang petugas kesehatan memberikan vaksin polio kepada seorang anak di Puskesmas di Bogor, Jawa Barat, 3 April 2023. (Foto: Aditya Aji/AFP)
Seorang petugas kesehatan memberikan vaksin polio kepada seorang anak di Puskesmas di Bogor, Jawa Barat, 3 April 2023. (Foto: Aditya Aji/AFP)

Guna mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) polio, Kementerian Kesehatan mulai pertengahan Januari menggalakkan imunisasi tambahan polio putaran pertama di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sepuluh hari setelah pelaksanaan imunisasi tambahan itu, cakupannya sudah mencapai 100 persen.

Berita tentang tiga anak di Kabupaten Pamekasan dan Sampang, Jawa Timur, serta Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang menderita lumpuh layu akut akibat virus polio tipe dua, sempat menghenyakkan publik pada awal tahun baru ini. Terlebih karena dari hasil laboratorium di wilayah sekitar mereka, masih ada sembilan anak lain yang juga dinyatakan positif menderita lumpuh layu, meskipun belum menunjukkan gejala.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bergerak cepat dengan melakukan imunisasi tambahan polio putaran pertama secara serentak di seluruh Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kabupaten Sleman, Yogyakarta, mulai 15 Januari lalu.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu menyatakan berdasarkan sasaran rill, capaian imunisasi tambahan atau yang dikenal dengan Sub Pekan Imunisasi (Sub PIN) Polio Putaran 1 telah mencapai target cakupan rata-rata 100 persen. Cakupan imunisasi adalah pada 32 Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah, 38 Kabupaten Kota di Jawa Timur, dan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Seorang bayi menerima vaksinasi polio di sebuah puskesmas di Tangerang, 12 Mei 2020. (Foto: AP/Tatan Syuflana)
Seorang bayi menerima vaksinasi polio di sebuah puskesmas di Tangerang, 12 Mei 2020. (Foto: AP/Tatan Syuflana)

Pemberian imunisasi menggunakan vaksin novel Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2) menargetkan 8,5 juta anak berusia 0- 7 tahun. Provinsi Jawa Timur sebanyak 4,6 juta anak, Provinsi Jawa Tengah 3,9 juta anak, dan Kabupaten Sleman sebanyak 112 ribu.

“Respons yang luar biasa dalam sepekan semuanya cakupannya khusus untuk Jawa Tengah dan Jawa Timur sudah lebih dari target minimal 95 persen,” kata Maxi Rein Rondonuwu dalam konferensi pers virtual pada Kamis (25/1).

Kegiatan imunisasi dilakukan di puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu, sekolah, dan pos imunisasi lainnya di bawah koordinasi Puskesmas.

Cegah Polio Dengan Imunisasi Lengkap

Polio (Poliomyelitis) adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus polio. Virus ini menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan mendadak dan kecacatan seumur hidup, bahkan kematian akibat kelemahan pada otot pernafasan. Kelumpuhan biasa terjadi dalam 7 hingga 12 hari setelah terinfeksi. Polio tidak bisa diobati, tetapi bisa dicegah dengan imunisasi Polio lengkap.

Orang tua diharapkan melengkapi imunisasi polio pada anak, yaitu 4 kali tetes pada usia 1 sampai 4 bulan, 2 kali suntik saat usia 4 sampai 9 bulan, dan imunisasi rutin anak lainnya sesuai usia.

Seorang pekerja sedang menyiapkan ampul vaksin polio di pabrik Bio Farma di Bandung, Jawa Barat, 13 Mei 2005. (Foto: Reuters/arsip)
Seorang pekerja sedang menyiapkan ampul vaksin polio di pabrik Bio Farma di Bandung, Jawa Barat, 13 Mei 2005. (Foto: Reuters/arsip)

“Ingat polio bisa menginfeksi setiap anak-anak yang belum lengkap imunisasinya, oleh karena itu semua anak saat ini di Indonesia harus memastikan, para orang tua memastikan bahwa anak balitanya sudah mendapatkan imunisasi polio secara lengkap,” ujar Direktur Pengelolaan Imunisasi Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) Kemenkes dr. Prima Yosephine.

Ditambahkannya, wabah virus polio dapat terjadi karena beberapa faktor, antara lain karena rendahnya herd immunity atau kekebalan kelompok apabila cakupan imunisasi Polio di suatu wilayah rendah selama beberapa tahun, dan faktor lainnya kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat termasuk sanitasi. Virus polio ditularkan melalui tinja yang tercemar dan masuk melalui mulut.

Cegah Munculnya Kembali Kasus Polio, Kemenkes Gelar Imunisasi Tambahan Polio di Jateng dan Jatim
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:08 0:00

Maxi mengungkapkan berdasarkan hasil pemeriksaan faktor risiko lingkungan di wilayah terdapat kasus Polio di Indonesia, masih ditemukan praktek buang air besar sembarangan, juga kondisi sumur gali keluarga yang berjarak kurang dari 10 meter dengan septic tank. [yl/em]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG