Kantor berita Reuters melaporkan perusahaan migas asal AS, Chevron Corp, berminat untuk mengakuisisi setidaknya 50 persen saham di lapangan gas Noble di Mediterania Timur.
Jika akuisisi tersebut berhasil dilakukan, merger semua saham akan meningkatkan kepemilikan "shale oil" atau minyak serpih Chevron di AS dan aset-aset gas alam dalam jumlah besar di lepas pantai Israel. Lapangan gas Levianthan adalah penemuan gas lepas pantai terbesar dalam dekade ini dan lapangan tersebut telah memasok gas ke Israel, Mesir dan Yordania.
Menurut dokumen Komisi Sekuritas dan Bursa, Selasa (11/8), tahun lalu, Noble mencari mitra untuk membantu mendanai investasi bernilai miliaran dolar yang diperlukan untuk pengembangan Lapangan Leviathan.
Masih menurut dokumen tersebut, Noble sebelumnya telah menolak keinginan Chevron untuk mengunjungi fasilitas Leviathan pada Februari. Namun beberapa minggu kemudian menyetujui perjanjian kerahasiaan untuk mulai membahas operasi mereka di wilayah tersebut.
Lebih lanjut dalam dokumen itu disebutkan ketika pasar energi global rontok pada bulan itu dan Noble melaporkan kerugian kuartal pertama hampir $ 4 miliar, dewan direksi memilih untuk menjual perusahaan daripada kemitraan regional.
Noble kemudian mengadakan pembicaraan dengan enam pembeli potensial. Chevron dinilai "berisiko tinggi" atau "tidak menghasilkan keuntungan material apa pun.”
Chevron menawar Noble sebesar $10,38 per saham atau 7,5 persen lebih tinggi dari harga saham pada penutupan sebelum kesepakatan itu diungkapkan. Dengan memperhitungkan asumsi utang, harga untuk pembelian tersebut diperkirakan mencapai $13 miliar.
Rencana akuisisi tersebut masih menunggu persetujuan para pemegang saham Noble, yang diperkirakan akan menyetujui aksi korporasi itu. Saham Chevron pada Selasa (11/8) turun 6 sen menjadi $89,67 sementara Noble kehilangan 4 sen pada $10,65. [ah/ft]