Tautan-tautan Akses

China, AS Bertengkar Soal Iklim di Twitter


Pemandangan lahan yang dipenuhi oleh panel surya di Mona, Utah, tampak dalam foto yang diambil pada 9 Agustus 2022. (Foto: AP/Rick Bowmer)
Pemandangan lahan yang dipenuhi oleh panel surya di Mona, Utah, tampak dalam foto yang diambil pada 9 Agustus 2022. (Foto: AP/Rick Bowmer)

Dua penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia berdebat di Twitter mengenai kebijakan iklim. China mempertanyakan apakah Amerika Serikat dapat memenuhi rancangan undang-undang penting tentang iklim yang ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden Joe Biden pada minggu ini.

Menanggapi itu, Duta Besar AS untuk China, Nicholas Burns, pada Rabu (17/8), mencuit, "Tentu saja Amerika akan memenuhi komitmennya." Ia menggunakan emotikon bendera nasional untuk Amerika. Ia meminta China melanjutkan pembicaraan tentang iklim yang ditangguhkan, dan menulis, "Kami siap."

'E-Bike' Ditinggalkan UU Pengurangan Inflasi, Penggiat Sepeda Kecewa
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:43 0:00

Saling cuit di Twitter itu merupakan bentuk dari kekhawatiran yang lebih luas bahwa kerja sama AS-China penting bagi keberhasilan upaya global mengekang kenaikan suhu. Dengan putusnya hubungan akibat isu mengenai Taiwan dan masalah-masalah lain, sebagian pihak mempertanyakan apakah kedua negara dapat bekerja sama dalam menanggulangi dampak perubahan iklim.

Iklim telah menjadi satu dari sedikit bidang dalam kerja sama antara kedua negara yang bertikai itu. Pejabat-pejabat Amerika mengkritik langkah China di mana Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan "undang-undang itu tidak menghukum Amerika - itu menghukum dunia."

Perdebatan di Twitter itu menyoroti perbedaan persepsi antara negara adidaya yang ingin terus memimpin dan negara dengan kekuatan yang terus bertumbuh yang kini tidak lagi ingin merasa terikat untuk mengikuti arahan pihak lain. [ka/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG