Tautan-tautan Akses

China Berusaha Perbaiki Citra


Seorang pegawai toko mengenakan masker di depan pusat perbelanjaan yang sebagian besar tampak sepi di Beijing, China, Sabtu, 7 Maret 2020. (Foto: AP)
Seorang pegawai toko mengenakan masker di depan pusat perbelanjaan yang sebagian besar tampak sepi di Beijing, China, Sabtu, 7 Maret 2020. (Foto: AP)

Beberapa minggu setelah Beijing dikritik oleh banyak orang di dalam China dan seluruh dunia karena respon yang lamban terhadap wabah virus corona baru, pemerintah China berusaha menggambarkan diri sebagai pemimpin kesehatan global.

Respon awal China terhadap wabah itu masih dipertanyakan, karena ketidakjelasan mengenai apa yang diketahui para pejabat dan kapan mereka mengetahuinya.

Pada awal tahun, ketika virus corona menyebar di Kota Wuhan, pihak berwenang meremehkan risikonya dan menyediakan hanya sedikit informasi. Perayaan Imlek tadinya tetap berlangsung, sebelum Beijing secara dramatis mengubah sikap ketika wabah meluas. Kini, Beijing menuduh negara lain melakukan hal yang sama.

Media milik pemerintah memberitakan respon China dengan positif, menyebutnya sebagai model bagi dunia, mengisyaratkan bahwa negara-negara seperti AS dan lainnya lamban mengendalikan penyebarannya.

"Jelas, dunia harus berterima kasih kepada China!" sebuah judul berita Xinhua, kantor berita resmi China.

Tajuk opini oleh Xinhua mengatakan negara-negara Barat, terutama AS, "berutang permintaan maaf kepada China" karena, katanya, seluruh dunia akan terjerumus dalam penularan yang lebih parah kalau bukan karena respon China.

Respon itu termasuk upaya pencegahan dan pengendalian proaktif yang telah mulai memperlambat penyebaran virus corona yang telah menjangkiti 80.565 orang dan menewaskan 3.015 di China saja. [vm/ft]

XS
SM
MD
LG