Pihak berwenang China berjanji akan memberi akses internet tidak terbatas bagi atlet-atlet dari negara lain pada Olimpiade Musim Dingin Beijing bulan Februari mendatang, tetapi para pembela hak asasi mengatakan para atlet tampaknya akan berhati-hati ketika “Great Firewall” atau sensor dunia maya China itu dibuka.
China telah memperkuat sensor di dunia maya selama lebih dari satu dekade, memblokir akses ke aplikasi-aplikasi pesan asing yang populer, platform media sosial, mesin pencarian, dan situs yang dianggap berbahaya untuk keamanan nasional.
Dalam sebuah pernyataan yang diemail kepada VOA, Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengkonfirmasi bahwa China sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, akan menghormati janjinya mengijinkan atlet dan media asing yang terakreditasi untuk mendapatkan layanan internet terbuka di Olympic Village, tempat pertandingan, dan lokasi non-pertandingan, serta hotel media yang bekerja sama dengan penyelenggara.
“Peserta yang terakreditasi akan bisa mengakses layanan internet terbuka dengan alat mereka sendiri lewat koneksi kawat atau Wifi OTN… saat membeli kartu SIM Olimpiade lewat program Beijing 2022 Rate Card,” demikian kata IOC. [jm/em]