Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, hari Senin (7/3) mengatakan negaranya bekerja sama dengan negara tetangga Afghanistan yang lain untuk membantu mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan ke Afghanistan dan mendesak Amerika agar membebaskan cadangan uang asing Afghanistan tanpa penundaan lebih jauh.
"Afghanistan berada dalam transisi kritis dari kekacauan ke ketertiban," kata Wang pada konferensi pers di Beijing. Ia merujuk pada perebutan kekuasaan oleh Taliban Agustus lalu, beberapa hari sebelum penarikan pasukan asing pimpinan AS dari negara yang dilanda perang itu selama hampir 20 tahun .
“Amerika pergi secara tidak bertanggung jawab dari Afghanistan, meninggalkan orang-orang Afghanistan dalam krisis kemanusiaan yang serius dan menciptakan tantangan keamanan yang sangat besar bagi stabilitas regional,” kata diplomat tertinggi China itu.
"Kami menyerukan pencabutan segera pembekuan aset Afghanistan di AS dan berbagai sanksi sepihak, agar tanpa syarat mengembalikan aset milik rakyat Afghanistan ," imbuh Wang.
Ini akan membantu warga Afghanistan melewati musim dingin dan menyambut datangnya musim semi, tambahnya. Setelah kelompok Islamis Taliban berkuasa kembali, pemerintah Barat segera mengakhiri bantuan keuangan yang merupakan 70% lebih pengeluaran pemerintah, dan Washington memblokir lebih dari $9 miliar aset asing Afghanistan, yang sebagian besar disimpan di Bank Sentral AS.
Langkah-langkah hukuman telah mempercepat keruntuhan ekonomi, memicu krisis uang dan memperdalam krisis kemanusiaan, akibat perang selama bertahun-tahun dan kekeringan yang terus-menerus.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan separuh lebih dari populasi Afghanistan yang diperkirakan 39 juta, saat ini berada di ambang kelaparan. Sanksi ekonomi AS yang luas terhadap Taliban dimulai ketika mereka pertama kali berkuasa pada 1990-an saat mereka menyembunyikan jaringan teroris al-Qaida dan melarangperempuan Afghanistan memperoleh pendidikan dan bekerja. [my/lt]