Pemerintah China menjanjikan reformasi luas Rabu (5/3) untuk menggalakkan pertumbuhan yang dapat bertahan lama dalam ekonominya yang sedang melamban, dengan membukakan perindustrian yang didominasi perusahaan negara atau BUMN bagi investasi swasta, dan membuat bank-bank lebih berorientasi ke pasar dan mendorong belanja konsumen.
Dalam pidato kebijakan tahunannya yang pertama sebagai pejabat ekonomi paling tinggi di China, Perdana Menteri Li Keqiang mengatakan Beijing akan mendorong persaingan, melonggarkan pengawasan kurs mata uang dan meningkatkan akses ke kredit bagi perusahaan-perusahaan yang produktif.
Janji-janji Li sesuai dengan rencana Partai Komunis yang dikeluarkan November yang menghendaki promosi kekuatan pasar dan konsumsi dalam negeri untuk menggantikan model yang didasarkan pada ekspor dan investasi yang menghasilkan 30 tahun pertumbuhan yang sangat tinggi tetapi telah kehabisan tenaga.
“Kita perlu memastikan pasar memainkan peran yang menentukan,” kata Li dalam pidatonya kepada badan legislatif simbolis China dan disiarkan televisi secara nasional.
Ia berjanji akan “mematahkan belenggu psikologis dan kepentingan-kepentingan yang sempit” – yang dimaksudnya adalah kemungkinan tentangan dari BUMN – BUMN yang mungkin akan kehilangan subsidi dan monopoli.
Dalam pidato kebijakan tahunannya yang pertama sebagai pejabat ekonomi paling tinggi di China, Perdana Menteri Li Keqiang mengatakan Beijing akan mendorong persaingan, melonggarkan pengawasan kurs mata uang dan meningkatkan akses ke kredit bagi perusahaan-perusahaan yang produktif.
Janji-janji Li sesuai dengan rencana Partai Komunis yang dikeluarkan November yang menghendaki promosi kekuatan pasar dan konsumsi dalam negeri untuk menggantikan model yang didasarkan pada ekspor dan investasi yang menghasilkan 30 tahun pertumbuhan yang sangat tinggi tetapi telah kehabisan tenaga.
“Kita perlu memastikan pasar memainkan peran yang menentukan,” kata Li dalam pidatonya kepada badan legislatif simbolis China dan disiarkan televisi secara nasional.
Ia berjanji akan “mematahkan belenggu psikologis dan kepentingan-kepentingan yang sempit” – yang dimaksudnya adalah kemungkinan tentangan dari BUMN – BUMN yang mungkin akan kehilangan subsidi dan monopoli.