Tautan-tautan Akses

China Kecam Laporan Inggris soal Hong Kong


Demonstran menyanyikan lagu tema yang ditulis oleh pengunjuk rasa "Glory to Hong Kong" di pusat perbelanjaan Times Square di Hong Kong, Kamis, 12 September 2019. (Foto: AP)
Demonstran menyanyikan lagu tema yang ditulis oleh pengunjuk rasa "Glory to Hong Kong" di pusat perbelanjaan Times Square di Hong Kong, Kamis, 12 September 2019. (Foto: AP)

China pada Rabu (20/9) menyebut laporan enam bulanan Inggris tentang Hong Kong sebagai “campur tangan besar” dalam urusan dalam negerinya. Beijing memperingatkan bahwa “upaya untuk mengacaukan Hong Kong tidak akan pernah berhasil.”

Dalam laporan enam bulanan terbaru yang dirilis itu, Inggris menuduh pemerintah China memperluas penerapan Undang-Undang Keamanan Nasional dan menyebutnya “melampaui cakupan masalah keamanan nasional yang sebenarnya.”

Ketika ditanya tentang laporan itu dalam jumpa pers hariannya, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, membela cara Pemerintah Hong Kong menangani orang-orang yang dicurigai melanggar hukum. Ia menyebut tindakan mereka “konstitusional, sah, dan tidak tercela."

Sejumlah aktivis pro-demokrasi telah ditangkap berdasarkan Undang-Undang Keamanan Nasional yang diberlakukan di wilayah tersebut oleh China pada 2020.

Mao Ning juga menegaskan sikap China pada penyelidikan Uni Eropa terhadap ekspor kendaraan listrik China dan menyerukan Uni Eropa untuk memberikan “lingkungan pasar yang adil, non-diskriminatif, dan dapat diprediksi” kepada perusahaan-perusahaan asing.

Uni Eropa pada minggu lalu mengumumkan akan menyelidiki subsidi pemerintah yang diberikan kepada produsen mobil China, yang menurut Uni Eropa telah membuat harga kendaraan listrik China rendah.

China menjadi pasar terbesar bagi kendaraan listrik setelah menginvestasikan miliaran dolar dalam bentuk subsidi untuk membuat hasil produksinya lebih unggul. [ns/em]

Forum

XS
SM
MD
LG