China mengkritik Uni Eropa pada hari Kamis (14/9) atas rencana penyelidikan mereka terhadap subsidi yang diberikan kepada para produsen kendaraan listrik China dan mengatakan bahwa hal itu merupakan tindakan proteksionisme.
“Perilaku proteksionis” Uni Eropa akan “secara serius mengganggu dan mendistorsi rantai industri otomotif global,” kata He Yadong, juru bicara Kementerian Perdagangan China, pada konferensi pers pada Kamis sore.
Uni Eropa meluncurkan penyelidikan terhadap subsidi yang diberikan oleh China kepada produsen-produsen kendaraan listrik negara itu, kata kepala cabang eksekutif blok tersebut pada hari Rabu, seiring meningkatnya kekhawatiran bahwa bantuan tersebut merugikan perusahaan-perusahaan Eropa.
“Pasar global kini dibanjiri mobil listrik China yang lebih murah, dan harganya dibuat tetap rendah karena subsidi negara yang sangat besar. Hal ini mendistorsi pasar kita,” kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen kepada para anggota parlemen Uni Eropa di Strasbourg, Prancis, pada hari Rabu.
Ia tidak memberikan rincian tentang penyelidikan tersebut.
Para pemimpin China telah membantu menjadikan negara tersebut sebagai pasar terbesar bagi kendaraan listrik dengan menginvestasikan miliaran dolar dalam bentuk subsidi untuk menjadi pemimpin awal dalam industri yang dipandang sebagai industri yang menjanjikan.
Para produsen mobil global menghadapi persaingan yang semakin ketat di wilayah asal mereka dengan merek China yang mengambil pangsa pasar mereka.
Sejumlah produsen kendaraan listrik China -- termasuk BYD Auto dan Zeekr, sebuah unit di Geely Group -- memulai penjualan tahun ini di Jepang dan Eropa.
“China akan sangat memperhatikan kecenderungan proteksionis Eropa dan langkah selanjutnya, serta dengan tegas menjaga hak dan kepentingan sah perusahaan China,” kata He. [ab/lt]
Forum