Laporan Amerika hari Kamis (27/2) mengecam berbagai kebijakan China, termasuk tindakan kerasnya terhadap pengkritik pemerintah, perlakuan terhadap etnis minoritas dan penyensoran Internet.
Laporan tersebut ada menyebut perbaikan dalam kebijakan satu anak China yang lama tidak disukai, yang telah diperlonggar tahun lalu dan keputusan Beijing, dalam teori, untuk menghapuskan pendidikan ulang melalui kamp kerja paksa yang sangat tidak disukai .
Namun sebagian besar dari laporan setebal 154 -halaman mengenai China itu adalah negatif menyoroti isu-isu hak asasi manusia yang telah selama bertahun-tahun mengganggu hubungan antara dua ekonomi terbesar di dunia itu.
Dalam laporannya sendiri hari Jumat (28/2), China membalas kecaman Amerika , dengan mengatakan Amerika "secara hati-hati" menyembunyikan dan menghindari masalah hak asasi manusianya sendiri. Secara khusus, laporan itu menyebut kematian warga sipil dalam serangan pesawat tak berawak asing, kekerasan bersenjata yang merajalela dan "keadaan lapangan pekerjaan" yang bermasalah.
Laporan tersebut ada menyebut perbaikan dalam kebijakan satu anak China yang lama tidak disukai, yang telah diperlonggar tahun lalu dan keputusan Beijing, dalam teori, untuk menghapuskan pendidikan ulang melalui kamp kerja paksa yang sangat tidak disukai .
Namun sebagian besar dari laporan setebal 154 -halaman mengenai China itu adalah negatif menyoroti isu-isu hak asasi manusia yang telah selama bertahun-tahun mengganggu hubungan antara dua ekonomi terbesar di dunia itu.
Dalam laporannya sendiri hari Jumat (28/2), China membalas kecaman Amerika , dengan mengatakan Amerika "secara hati-hati" menyembunyikan dan menghindari masalah hak asasi manusianya sendiri. Secara khusus, laporan itu menyebut kematian warga sipil dalam serangan pesawat tak berawak asing, kekerasan bersenjata yang merajalela dan "keadaan lapangan pekerjaan" yang bermasalah.