China menyampaikan ucapan selamat kepada presiden terpilih Joe Biden pada hari Jumat (13/11), hampir sepekan setelah ia diproyeksikan sebagai pemenang pemilihan presiden AS.
Hubungan AS-China berkembang semakin tegang dalam beberapa tahun belakangan di bawah pemerintahan presiden Donald Trump. Hubungan ini dingin sejak hubungan resmi didirikan empat dekade silam, sebagaimana dikutip dari AFP.
“Kami menghormati pilihan rakyat Amerika. Kami menyampaikan ucapan selamat kepada Mr. Biden dan Ms. Harris,” kata juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin pada konferensi pers rutin. Wang mengatakan China memahami “hasil pemilu AS akan ditentukan sesuai dengan hukum dan prosedur AS.”
China sebelumnya termasuk di antara segelintir negara besar, termasuk Rusia dan Meksiko, yang belum memberi ucapan selamat kepada presiden terpilih. Beijing sebelumnya pada pekan ini hanya berkomentar bahwa China telah “memperhatikan Biden menyatakan dialah pemenangnya.”
Sejak media AS memberitakan tentang pemilihan presiden, Trump belum mengaku kalah kepada Biden sebagaimana praktik tradisional sewaktu diumumkan seseorang diproyeksikan sebagai pemenang.
Masa jabatan empat tahun Trump di Gedung Putih telah ditandai oleh perang dagang yang mahal antara kedua negara adidaya itu. Beijing dan Washington juga berselisih mengenai pandemi Covid-19 serta catatan HAM China di Xinjiang dan Hong Kong.
Di bawah slogan “Dahulukan Amerika,” Trump telah menggambarkan China sebagai ancaman terbesar bagi AS dan demokrasi global. [uh/ab]