Pusat Jaringan Informasi China, atau CNNIC, mengeluarkan serfitikat palsu untuk beberapa domain Google, menurut sebuah artikel di blog yang dipublikasikan oleh raksasa web berbasis di AS itu.
Mereka yang mengunjungi situs-situs tersebut rentan terhadap percobaan-percobaan peretasan atau hacking yang biasa disebut dengan "man-in-the-middle," yang bisa digunakan untuk mencuri data dan berkedok sebagai pengguna web yang polos.
Keputusan Google untuk tidak lagi mempertimbangkan proses verifikasi keamanan badan tersebut berarti mereka yang menggunakan Google Chrome, browser web paling populer di dunia, bisa menerima peringatan keamanan ketika mereka mencoba mengunjungi situs-situs yang telah disetujui oleh CNNIC.
Microsoft dan Mozilla, yang juga browser website yang utama, mengatakan mereka tidak lagi menerima sertifikat situs dari CNNIC.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (2/4), CNNIC mengkritik Google atas keputusan yang menurut mereka "tidak bisa diterima dan tidak cerdas." Badan tersebut mendesak Google untuk mempertimbangkan hak-hak dan minat pengguna internet.
Pihak berwenang China membantah terlibat langsung dalam pelanggaran keamanan tersebut, dan mengatakan MCS Holdings yang berbasis di Mesir bertanggung jawab karena mengeluarkan sertifikat palsu.
Ini adalah perseteruan terbaru antara China dan Google. Perusahaan raksasa internet tersebut menutup mesin pencarian lokalnya di China pada tahun 2010 karena batasan-batasan sensor yang diterapkan oleh Beijing.