Tautan-tautan Akses

China Luncurkan Strategi untuk Pengaruhi Taiwan Menjelang Pemilihan Penting


Seorang turis (kanan) berjalan melewati mural yang dilukis di dinding Kepulauan Kinmen Taiwan, yang terletak hanya 3,2 km dari pantai daratan China. (Foto: AFP)
Seorang turis (kanan) berjalan melewati mural yang dilukis di dinding Kepulauan Kinmen Taiwan, yang terletak hanya 3,2 km dari pantai daratan China. (Foto: AFP)

China meluncurkan serangkaian kampanye pengaruh terhadap Taiwan pada pekan lalu, dengan mengungkapkan rencana untuk mempromosikan pembangunan terpadu di seluruh Selat Taiwan, dan pada saat bersamaan melancarkan serbuan militer skala besar di dekat pulau itu.

Pendekatan berupa ‘hadiah dan hukuman’ oleh Beijing itu mendapat reaksi beragam dari warga Taiwan.

Banyak yang memandang rencana itu, yang menjanjikan peningkatan akses ke China bagi para investor Taiwan dan mendorong warga Taiwan untuk belajar, bekerja dan tinggal di provinsi Fujian di bagian tenggara China, sebagai trik lama yang tidak memiliki substansi. Yang lainnya menganggap hal itu dapat membantu meningkatkan dan mendiversifikasi perekonomian Kinmen dan Matsu, pulau-pulau terpencil Taiwan,.

“Ini rasanya seperti pemerintah China sedang berusaha mencapai unifikasi damai dengan Taiwan dengan menawarkan banyak keuntungan ekonomi,” kata Edward Yang, insinyur berusia 36 yang tinggal di Kota Hsinchu, dalam wawancara telepon dengan VOA.

Dua pembawa bendera mengibarkan bendera China untuk memperingati Hari Nasional China daratan yang diselenggarakan oleh Partai Komunis Rakyat Taiwan di Tainan di Taiwan selatan, 1 Oktober 2022. (Foto: AP)
Dua pembawa bendera mengibarkan bendera China untuk memperingati Hari Nasional China daratan yang diselenggarakan oleh Partai Komunis Rakyat Taiwan di Tainan di Taiwan selatan, 1 Oktober 2022. (Foto: AP)

Namun karena China berjuang untuk meningkatkan ekonominya yang terpuruk, Yang masih curiga mengenai kemungkinan bahwa Beijing dapat memberikan manfaat ekonomi yang menarik bagi banyak warga Taiwan.

Yang lainnya berpendapat rencana yang diusulkan itu mencakup banyak langkah yang bermanfaat bagi warga di Kinmen dan Matsu, dan ini akan menguntungkan untuk prospek ekonomi jangka panjang bagi kedua pulau terpencil itu.

Ye Da-jen, pengusaha berusia 83 di Kinmen, mengatakan dalam wawancara telepon dengan VOA, “Rencana yang diusulkan itu ingin meningkatkan konektivitas antara Ziamen dan Kinmen, yang akan baik bagi pembangunan Kinmen.”

Fujian, yang berpenduduk 40 juta, adalah salah satu provinsi di China yang paling dekat dengan Taiwan secara geografis dan budaya. Gagasan mengubah Fujian menjadi zona percontohan untuk memfasilitasi pembangunan terpadu muncul pertama kali di dokumen resmi China pada 2021. Rencana integrasi ini dikemukakan kembali pada sebuah forum di China pada Juni 2023.

Keputusan untuk mengungkapkan rencana itu pada 12 September lalu muncul di tengah-tengah ketegangan yang terus berlangsung di Selat Taiwan, dan ketika Taiwan bersiap untuk menggelar pemilihan presiden dan legislatif yang sangat kompetitif pada Januari 2024.

Dalam konferensi pers pada 14 September, para pejabat China menggambarkan pembentukan zona percontohan di Fujian sebagai upaya untuk memperdalam integrasi lintas-Selat dan sebagai peletakan fondasi bagi reunifikasi secara damai.

Berdasarkan rencana itu, Beijing akan memprioritaskan pembangunan terpadu antara kota-kota pesisir China, termasuk Xiamen dan Fuzhou, dan pulau-pulau Kinmen dan Matsu. Langkah yang diusulkan antara lain memfasilitasi pasokan air, listrik dan gas, dan membangun jembatan antara kota-kota China dan pulau-pulau Taiwan. [uh/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG