Juru bicara pemerintah China, hari Jumat (6/2) mengatakan negaranya menentang tindakan negara-negara yang menyambut kedatangan Dalai Lama, sehari setelah pemimpin spiritual Tibet itu menghadiri acara tahunan “National Prayer Breakfast” di Washington.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei, memberitahu wartawan di Beijing bahwa Dalai Lama adalah "pembangkang politik di pengasingan yang telah lama aktif dalam gerakan separatis anti China yang bertabir agama."
Presiden Amerika Serikat Barack Obama tidak bertemu langsung dengan Dalai Lama, hari Kamis (5/2), tetapi mereka duduk tidak jauh satu sama lain dan saling menyapa.
Presiden Obama memuji Dalai Lama sebagai sosok yang penuh kasih sayang, mengabaikan protes China sebelumnya terhadap setiap keterlibatan Amerika Serikat dengan pemimpin spiritual Tibet yang hidup dalam pengasingan itu.
Meskipun Dalai Lama bersiteguh bahwa dia hanya mengusahakan otonomi bagi Tibet, China memandang pemimpin spiritual itu sebagai tokoh separatis berbahaya, dan secara rutin mengecam pemimpin negara-negara yang bertemu dengannya.