Sebuah pernyataan singkat di situs kementerian itu mengatakan, uji itu berlangsung baru-baru ini di Teluk Bohai, dan mencapai hasil yang dimaksud. Namun, pernyataan tersebut tidak mengungkapkan jenis misil itu dan rincian lainnya.
Teluk Bohai terletak di sebelah Barat Laut Kuning, yang memisahkan China dari Semenanjung Korea. Kementerian Pertahanan China mengatakan bulan lalu, Beijing akan menanggapi pengerahan sistem misil di Korea Selatan dengan terus menguji jenis-jenis baru senjata melalui simulasi seperti suasana tempur sungguhan.
Beijing menentang sistem yang biasa disingkat THAAD itu karena sistem radarnya diduga memiliki kemampuan menembus China sehingga memungkinkan AS dan sekutu-sekutunya mendeteksi secara lebih baik peluncuran roket dan gerakan pesawat.
Washington mengatakan, sistem itu diperlukan untuk berjaga-jaga terhadap kemungkinan ancaman misil Korea Utara, dan kekhawatiran Beijing itu tidak beralasan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, mengatakan, Rabu (10/5), China tidak berniat memperlunak sikapnya.
Pakar senjata dari Phoenix TV, Hing Kong, menduga, senjata yang diuji China kemungkinan adalah misil jarak menengah DF-26, yang memiliki kemampuan menenggelamkan kapal-kapal perang, termasuk kapal induk AS. [ab/as]