Pemerintah Amerika mengatakan hari Minggu (12/5) bahwa China kemungkinan akan membalas dengan menaikkan tarif atas barang-barang impor dari Amerika, setelah Presiden Trump menaikkan dengan tajam pajak impor atas barang-barang China.
Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan kepada stasiun televisi Fox News bahwa “kedua pihak” akan rugi karena peningkatan perang dagang antara Amerika dan China itu.
Kata Kudlow, petani Amerika yang mengekspor kacang kedelai, jagung dan gandum ke China akan menghadapi pukulan paling berat. Tapi, tambahnya, pemerintahan Trump telah membantu para petani itu sebanyak 12 milyar dollar sebelum ini dalam bentuk subsidi. Kami akan melakukan hal itu lagi kalau perlu, tambahnya.
Trump hari Jumat (10/5) menaikkan tarif impor barang-barang buatan China yang bernilai 200 milyar dollar lebih dari dua kali lipat, dari 10 menjadi 25 persen, dan sedang mengusahakan akan mengenakan tarif impor bagi barang-barang lain bernilai 300 milyar dolar.
Kudlow mengatakan mungkin diperlukan beberapa bulan sebelum dampak kenaikan tarif itu akan dirasakan. China sebelum ini telah mengenakan tarif impor atas barang-barang buatan Amerika bernilai 110 milyar dollar, tapi belum mengatakan bagaimana akan membalas tindakan kenaikan pajak impor yang paling baru ini.
Perundingan dagang antara kedua negara yang telah berlangsung beberapa bulan, terhenti hari Jumat di Washington tanpa mencapai kata sepakat apapun. (ii)