Tautan-tautan Akses

China: Pengerahan Senjata Nuklir AS ke Korsel akan Mengganggu Keamanannya 


Pesawat tempur F-22 Raptor milik Angkatan Udara AS melintas di Pangkalan Udara Kunsan di Korea Selatan, pada 13 Mei 2024. (Foto: U.S. Air Force photo by Staff Sgt. Nicholas Ross)
Pesawat tempur F-22 Raptor milik Angkatan Udara AS melintas di Pangkalan Udara Kunsan di Korea Selatan, pada 13 Mei 2024. (Foto: U.S. Air Force photo by Staff Sgt. Nicholas Ross)

China mengatakan bahwa mereka menentang pengerahan senjata nuklir Amerika Serikat ke Korea Selatan karena hal itu akan menimbulkan bahaya bagi negara-negara di kawasan.

Reaksi itu disampaikan Beijing dalam menanggapi sebuah laporan yang menyarankan Amerika Serikat untuk mengambil langkah tersebut guna meningkatkan daya tangkal terhadap ancaman dari Korea Utara.

Melalui pernyataan yang disampaikan kepada VOA secara tertulis, Juru Bicara Kedutaan Besar China di Washington, Liu Pengyu, menyatakan, “Jika AS mengerahkan senjata nuklir taktis di kawasan Asia-Pasifik, itu akan menjadi langkah berbahaya yang secara serius akan mengancam keamanan negara-negara di kawasan, serta merusak perdamaian dan stabilitas regional.”

“Kami akan terus menangani urusan Semenanjung Korea berdasarkan kondisi mereka [Korea Utara dan Korea Selatan.red] dan posisi kami sendiri,” imbuhnya.

Pengyu lalu menggambarkan posisi China di Semenanjung Korea adalah untuk memastikan perdamaian dan stabilitas, serta memajukan penyelesaian politik yang sesuai dengan kepentingan bersama semua pihak.

Pernyataan itu dibuat sebagai tanggapan atas laporan yang dirilis pada tanggal 29 Mei oleh Senator Roger Wicker, petinggi Partai Republik dalam Komite Angkatan Bersenjata Senat, yang menyerukan peningkatan besar-besaran dalam pengembangan dan kesiapan militer AS untuk menghadapi negara-negara seperti Korea Utara dan China.

Dalam laporan berjudul “Peace Through Strength” (Perdamaian Melalui Kekuatan), Wicker menyarankan agar Amerika menjajaki sejumlah opsi baru, seperti “perjanjian pembagian nuklir di Indo-Pasifik, serta pengerahan kembali senjata nuklir taktis AS di Semenanjung Korea.”

Dia mengatakan bahwa hal ini akan “meningkatkan daya tangkal di Semenanjung Korea” karena Korea Utara “terus membangun lebih banyak senjata nuklir dan rudal balistik yang mampu menyerang Amerika Serikat serta para sekutu kami di Indo-Pasifik.”

Menanggapi laporan Wicker, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada VOA pada hari Jum’at (31/5) bahwa “Amerika Serikat tidak melihat pengerahan senjata nuklir ke Indo-Pasifik sebagai langkah yang diperlukan saat ini” dan “tidak memiliki rencana untuk mengerahkan senjata nuklir ke Semenanjung Korea.” [th/rs]

Forum

XS
SM
MD
LG